JAKARTA — Pengurus Besar Ikatan Dokter Idonesia (PB IDI) akan mengirimkan dua unit mobil penjernih air ke lokasi banjir di Jakarta. Mobil yang mampu mengolah air banjir menjadi air bersih siap minum ini memiliki kapasitas 5 liter air per detik atau 500 ribu liter per hari.
“Kita sudah berpartisipasi mengoperasikan mobil penjernih air ini sejak banjir DKI 2009, dan hampir tiap tahun kita operasikan,” papar Ketua Umum PB IDI dr Zaenal Abidin, Rabu (22/1).
Menurutnya, mobil hasil inovasi dari LAPI ITB ini sebenarnya bisa menjadi solusi pengadaan air bersih bagi pengungsi banjir. Selain kapasitas produksinya yang cukup besar, operasionalnya juga mudah dan murah.
Untuk musim banjir kali ini rencananya mobil pengolah air ditempatkan di Kampung Pulo dan Kalibata. Dua pos pengungsian tersebut hampir tiap tahun dijadikan basecamp pengoperasian mobil pengolah air bersih.
“Dari dua lokasi tersebut, kami kerjasama dengan Pemda DKI dan PDAM untuk mendistribusikan ke pos pengungsian lain dengan truk tangki,” lanjutnya.
Zaenal menegaskan pengadaan air bersih menjadi kunci penting penanganan masalah pengungsi banjir. Dengan ketersediaan air bersih yang mencukupi maka berbagai penyakit menular akibat banjir bisa ditekan.
“Air hasil pengolahan ini bisa langsung siap minum. Bisa untuk keperluan mandi, cuci dan masak para pengungsi,” ungkapnya.
Saat ini PB IDI sedang melakukan koordinasi dengan aparat Pemda DKI Jakarta terkait lokasi pengoperasian mobil. Mengingat begitu dioperasikan, maka untuk jangka waktu 10 hari ke depan, mobil penjernih air tidak bisa dipindah-pindahkan. “Kalau sudah final soal lokasi pemasangan, kita segera datangkan dari Bandung,” tandasnya.
Terkait banjir Jakarta, PB IDI telah mengirimkan anggotanya untuk membantu pengungsi di pos-pos pengungsian, berkoordinasi dengan instansi terkait utamanya Dinas Kesehatan. (tety)