Menko Kesra: Peserta JKN Bisa Berobat Lintas Daerah

BANDUNG – Menko Kesra, Agung Laksono, meninjau pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (6/2).

Didampingi Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Bupati Bandung Dadang Naser, bersama staf RSUD Al Ihsan, langsung meninjau tempat pendaftaran JKN. Pasien yang tengah mendaftar pun terkejut saat dihampiri Menkokesra.
Agung memaklumi jika BPJS yang baru 1 bulan berjalan ini masih mengalami masalah. “Tidak usah putus asa. Ini amanat undang-undang agar jaminan kesehatan masuk ke dalam sistem. Masih banyak yang belum paham. Tidak saja masyarakat umum, termasuk stakeholder,” ungkap Agung.

Keuntungan menjadi peserta BPJS Kesehatan, kata Agung, dapat digunakan di mana saja atau lintas daerah. Karenanya, ke depan, agar semakin banyak peserta JKN, mobile unit pendaftaran BPJS harus tersedia di setiap rumah sakit.
“Jadi, mendaftar tidak harus mendatangi kantor BPJS Kesehatan. Tinggal mendaftar di rumah sakit dengan membawa persyaratan. Ini untuk mengejar kepesertaan. Dengan cara seperti ini diharapkan pada 2019 seluruh rakyat menjadi peserta. Kalau bisa sebelum tahun 2016 seperti yang diharapkan Presiden,” ujarnya.

Sistem pembayaran Indonesia Case Absed Groups (INA-CBG’s), menurut menko kesra, sebagi kendali mutu baik dari profesi, akademisi, pakar, asosiasi, hingga dinas kesehatan. “Ada perbaikan mutu pelayanan medis, selain itu juga lebih baik dari segi biaya,” katanya.

Dalam INA-CBG’s sebelumnya yang berlaku di Jamkesmas dan sebagainya, hanya ada fasilitas untuk kelas 3 saja. Namun dalam BPJS Kesehatan, sudah tersedia perawatan hingga kelas 1 dan RS Umum atau RS Kanker rujukan. “Tak ada masalah lagi dengan penderita hipertensi dan diabetes yang pengobatannya seumur hidup. Pengobatan dilakukan hingga sembuh,” jelasnya.

Dengan adanya BPJS Kesehatan juga diharapkan tak ada lagi masyarakat yang berobat ke luar negeri. Pelayanan rumah sakit harus berstandar internasional. “Mari kita ubah image bahwa rumah sakit kita tidak bermutu. Diawali dari Jawa Barat,” tambahnya. (tety)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author