BRIN dan PT. Sanbe Farma Berkolaborasi Dorong Pengembangan Farmasi dan Radiofarmaka di Indonesia

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Direktorat Pemanfaatan Riset dan Inovasi Pada Industri (DPRI) bersama PT. Sanbe Farma menjalin kolaborasi strategis di bidang farmasi dan radiofarmaka melalui penandatanganan nota kesepahaman di Kawasan Sains dan Teknologi BJ Habibie, Serpong, Kamis (04/01/2024).

Nota kesepahaman ini menandai langkah penting dalam upaya bersama untuk meningkatkan riset dan inovasi, khususnya dalam pengembangan dan produksi radiofarmaka.

Radiofarmaka merupakan senyawa kimia yang mengandung radionuklida dan digunakan dalam bidang kedokteran nuklir untuk diagnosis dan terapi penyakit. Kolaborasi ini terutama akan berfokus untuk mendukung diagnosis dini dan terapi yang lebih efektif, seperti penyakit kanker dan diabetes.

Owner Representative PT. Sanbe Farma, Ryadi Sariputra mengatakan bahwa PT. Sanbe Farma siap memberikan komitmen penuh dalam mendukung visi bersama untuk meningkatkan kualitas hidup melalui inovasi di sektor kesehatan.

“Dengan dukungan dan bimbingan dari BRIN, kami yakin bahwa kerjasama ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi industri, ekonomi, dan lebih penting lagi bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” kata Riyadi.

Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R. Hendrian mengatakan bahwa periset BRIN sudah menghasilkan beberapa produk radiofarmaka yang siap untuk dikomersialisasikan oleh industri.

“Mengingat permintaan beberapa kit radiofarmaka di rumah sakit khususnya untuk diagnosa dan terapi cukup tinggi dan pasar radiofarmaka saat ini masih dikuasai oleh produk impor, maka sangat memungkinkan untuk melakukan kerjasama baik pemanfaatan dan kerjasama riset dengan PT. Sanbe Farma,” tutur Hendrian.

Kolaborasi ini akan ditindaklanjuti melalui kerjasama riset, serta pemanfaatan hasil riset dan inovasi melalui perjanjian lisensi untuk produk radiofarma yang sudah siap dikomersialisasikan serta kerjasama dengan Pusat Riset BRIN, yaitu Pusat Riset Teknologi Radioisotop Radiofarmaka dan Biodosimetri serta Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional maupun kerjasama dengan Kedeputian BRIN lainnya.

Hendrian juga menyampaikan beberapa peluang kerjasama diluar pemanfaatan riset dan inovasi di bidang farmasi dan radiofarmaka adalah pemanfaatan fasilitas dan infrastruktur riset secara bersama-sama, khususnya fasilitas yang dikelola oleh Direktur Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran BRIN.

PT. Sanbe Farma, sebagai perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, telah berperan besar dalam mendukung sektor kesehatan.

Kolaborasi ini menjadi sinergi antara keahlian BRIN dalam riset dan inovasi dengan pengalaman PT. Sanbe Farma dalam pengembangan produk farmasi, yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia dalam bidang farmasi dan radiofarmaka di dunia Internasional.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir Rohadi Awaludin menyampaikan bahwa dengan adanya kolaborasi ini akan membuka pertukaran informasi sehingga Periset BRIN lebih memahami kebutuhan masyarakat sebagai salah satu referensi dalam melakukan riset, terutama riset dalam bidang Kedokteran Nuklir.

“Kolaborasi ini akan membuka pertukaran informasi sehingga Periset BRIN lebih memahami kebutuhan masyarakat sebagai salah satu referensi dalam melakukan riset, terutama riset dalam bidang Kedokteran Nuklir.” pungkas Rohadi. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author