BRIN Kembangkan Sistem Cerdas Pendeteksi Abnormalitas Sinyal Jantung Berbasis Deep Learning

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Teknologi kesehatan berbasis digital saat ini terus mengalami perkembangan. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Mekatronika Cerdas sedang mengembangkan sistem cerdas pendeteksi abnormalitas sinyal jantung.

Muhammad Ilham Rizqyawan, Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Mekatronika Cerdas BRIN menyampaikan hal tersebut pada kunjungan Senior Scientist/Health Informatician dari The University of Western Australia pada Selasa (8/8/2023) di KST Samaun Samadikun Bandung.

Ilham menyampaikan bahwa sistem monitoring dan deteksi aritmia sebagai salah satu kelainan jantung sangat penting untuk dikembangkan. Hal ini berangkat dari cardiovascular diseases atau CVD masih menjadi penyakit jantung yang mana paling mematikan di dunia.

Penelitian ini ditujukan untuk merancang bangun sebuah sistem EKG yang dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan sinyal jantung pasien secara wireless, real-time, dan low-cost tanpa mengganggu mobilitas pasien. Tujuannya, untuk mencari metode untuk mengembangkan sistem pendeteksi aritmia yang akurat dan bisa berjalan secara real-time.

“Pada kegiatan penelitian ini terdapat dua fokus utama dalam pengembangan sistemnya: efektivitas dan efisiensi. Efektivitas dalam hal ini menggambarkan akurasi pendeteksian aritmia, yang bisa diukur oleh accuracy, sensitivity, positive predictivity dan beberapa metrics lain,” jelasnya.

Ilham menambahkan fokus kegiatan penelitian ini adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi AI (Artificial Intelligence) model untuk deteksi aritmia.

“Dengan sistem ini, data dari pasien dianalisis terlebih dahulu oleh AI model pada sistem yang diusulkan, untuk kemudian diberi penanda/label dari jenis detak jantung yang terdeteksi, apakah normal atau jenis aritmia tertentu. Ketika dokter akan melihat data dari pasien, dokter hanya perlu mengkonfirmasi hasil deteksi tersebut, sehingga secara pekerjaan akan lebih ringan,” papar Ilham.

“Dengan begitu, diharapkan jumlah pasien yang dapat ditangani satu dokter bisa meningkat, dan akses kesehatan bagi masyarakat pun meningkat,” lanjut Ilham pada pertemuan yang dihadiri oleh para peneliti dari Kelompok Riset Biomekatronika dan Kelompok Riset Sistem Instrumentasi Cerdas.

Ilham menyampaikan kegiatan penelitian yang bertujuan mencari metode untuk mengembangkan sistem pendeteksi aritmia yang akurat dan bisa berjalan secara real-time pada constrained devices.

“Dari sistem yang dikembangkan, diharapkan jumlah pasien yang dapat ditangani satu dokter bisa meningkat, dan akses kesehatan bagi masyarakat pun meningkat. Selain itu dengan kemampuan proses secara real-time, sistem bisa meminta bantuan ketika terdeteksi keadaan gawat sehingga diharapkan pasien bisa segera ditangani,” terang Ilham.

Edi Nuryatno, Senior Scientist/Health Informatician dari The University of Western Australia menyampaikan dalam pertemuan ini bahwa dalam penelitian Pengembangan Sistem Cerdas Pendeteksi Abnormalitas Sinyal Jantung ia terlibat sebagai pakar yang memberikan panduan penelitian medis dalam perspective Health Informatics.

“Berkontribusi dalam penelitian clinical yang dalam hal ini terkait penyakit cardiovascular merupakan salah satu wujud peran diaspora terhadap tanah air. Dan saya berharap Indonesia memiliki penelitian yang dapat diimplementasikan secara nyata untuk pelayanan kesehatan terbaik,” kata Adi. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author