TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan riset precision oncology atau onkologi presisi melalui pendekatan computational systems biology dan omics.
Kepala Pusat Riset Komputasi BRIN, Rifki Sadikin menjelaskan dalam era pengobatan presisi, bioinformatika memegang peranan penting dalam mengintegrasikan data genomik, transkriptomik, proteomik, dan data klinis untuk memahami mekanisme molekuler kanker.
Penerapan bioinformatika dalam terapi kanker diharapkan membawa dampak signifikan terhadap personalisasi pengobatan. Dengan memahami mutasi dan jalur molekuler spesifik pada setiap pasien, terapi dapat diarahkan secara lebih tepat sasaran, termasuk penggunaan inhibitor target spesifik atau imunoterapi berbasis profil genomik.
“Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efektivitas terapi, tetapi juga meminimalkan efek samping serta meningkatkan kualitas hidup pasien,” ungkap Rifki, pada seminar “Multiomics in Precision Oncology: Bridging Data to Clinical Impact”, di Auditorium Gedung Tahir Foundation, FK-KMK UGM, Yogyakarta pada Sabtu (30/8/2025).
Dukungan teknologi seperti next-generation sequencing (NGS) dan HPC memungkinkan identifikasi mutasi genetik spesifik dan biomarker yang relevan untuk setiap individu.
“Pendekatan ini menjadi fondasi utama dalam pengembangan terapi kanker yang lebih personal, efektif, dan berbasis profil molekuler pasien,” terang Rifki.
Pendekatan bioinformatika modern melibatkan pemrosesan data multi-omics menggunakan infrastruktur komputasi berperforma tinggi dan pipeline analisis yang terintegrasi. Proses ini mencakup analisis ekspresi gen, interaksi protein, data epigenetik, hingga prediksi respons terapi menggunakan pembelajaran mesin.
“Integrasi berbagai jenis data biologis dan klinis memungkinkan pengembangan model prediksi terapi yang presisi, disesuaikan karakteristik molekuler unik setiap pasien,” ujar Rifki.
Investasi pada pelatihan, kolaborasi multidisiplin, dan penguatan infrastruktur komputasi menjadi kunci dalam mewujudkan pengobatan kanker yang presisi dan berkelanjutan.
Seminar ini diharapkan menjadi wadah pertukaran ilmu pemanfaatan teknologi multi-omics dalam mendukung pengembangan onkologi presisi. Ini merupakan bentuk nyata pelaksanaan Pusat Kolaborasi Riset Precision Oncology based Omics (PKR Promics).
PKR ini diinisasi Pusat Riset Biomedis dan Pusat Riset Vaksin dan Obat pada Organisasi Riset Kesehatan BRIN, serta Pusat Riset Komputasi pada Organisasi Riset Elektronika dan Informatika, didukung Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Fakultas Kedokteran UI, dan Rumah Sakit Dharmais. Pembentukan PKR ini merupakan upaya BRIN mendukung pengembangan teknologi kesehatan di Indonesia. (Sumber: brin.go.id)
BRIN Kembangkan Riset Onkologi Berbasis Bioinformatika untuk Terapi Kanker Presisi
