GeNose C19 Akan Digunakan untuk Membantu Pemulihan Pariwisata Indonesia

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Sebagai bagian dari upaya revitalisasi sektor pariwisata, protokol kesehatan tetap menjadi prioritas, namun pada waktu yang sama harus dilakukan pula langkah-langkah pemulihan lainnya.

Alat pendeteksi Covid-19 karya Tim Universitas Gadjah Mada (UGM) GeNose C19 dapat menjadi bagian dalam membantu mendorong pemulihan dan menggiatkan kembali sektor pariwisata di Indonesia. Pelaku industri pariwisata dapat memanfaatkan GeNose C19 sebagai salah satu protokol kesehatan dalam menerima wisatawan.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, GeNose dapat dimanfaatkan untuk memulihkan sektor pariwisata dan memulihkan mobilitas. Idealnya, GeNose ditempatkan di tempat wisata, pabrik, gedung perkantoran serta tempat umum seperti pasar dan mall.

“Mobilitas orang tentunya tetap harus mengikuti protokol kesehatan, tetapi GeNose harapannya dapat membantu mobilitas yang mengikuti protokol kesehatan ini bisa lebih bergerak, memulai upaya pemulihan ekonomi. Istilahnya adalah upaya kecil untuk sesuatu yang besar, kita butuh sesuatu untuk pemulihan ekonomi,” jelas Menristek saat menghadiri Hybrid Launching Genose C19 ‘Inovasi Indonesia untuk Kepariwisataan Indonesia’ di Jakarta, Jumat (19/2/2021).

Menristek berharap ke depannya GeNose C19 sebagai produk dan inovasi Indonesia dapat menjadi dan memenuhi standar global sehingga dapat menembus pasar ekspor. Ia juga mengapresiasi Accor Group yang akan menggunakan GeNose C19 di lingkungan hotel di bawah manajemennya dan mendukung inovasi anak bangsa.

Chairman of Indonesia Tourism Forum, Sapta Nirwanda menyambut baik adanya GeNose C19 dan memastikan insan pariwisata siap mendukung serta mempromosikan atas produk inovasi Indonesia.

“Nantinya akan ditandatangani nota dukungan secara nyata dan konkret. Kita bangga produk Indonesia, kita gunakan, kita juga harap mampu menjadi produk yang diekspor, kita sukseskan ini menjadi inovasi Indonesia,” ujar Sapta.

Chief Executive Officer, Accor Southeast Asia, Japan and South Korea, Garth Simmons yang mengikuti acara secara daring mendukung segala Langkah nyata Pemerintah Indonesia dalam upayanya memulihkan bidang perekonomian khususnya sektor pariwasata.

“Segala upaya kita lakukan untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam kebijakannya menjaga sektor pariwisarta,” ucap Garth Simmons.

Dalam kesempatan ini Kepala Pustlitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Vivi Setiawaty yang hadir secara daring mewakili Wakil Menteri Kesehatan menyampaikan pemanfaatan GeNose C19 pada sektor pariwisata tetap memperhatikan keamanan, aspek penting yang wajib diprioritaskan adalah standart hygiene bagi masyarakat, petugas pemeriksa, dan lingkungan.

“Penggunaan GeNose C19 di lapangan tentu harus memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan 3M. Kami berharap dengan penegakan standar kewaspadaan dan disiplin dari penyelenggara pariwisata dalam skrining wisatawan akan memberikan nilai dan daya ungkit untuk bangkitnya industri pariwisata di Indonesia. Wisatawan yang datang terjamin kesehatannya, dan kembalinya pun sehat,” ungkap Vivi.

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menjelaskan yang paling penting selain kegunaan GeNose C19 dalam tes skrining mendukung kembalinya geliat pariwisata adalah terkait BBI (Bangga Buatan Indonesia).

“Hal ini menunjukan bahwa kita juga bisa memakai produk kita, kami lihat juga bisa dipakai di luar negeri dan saya pikir ini potensi ekspor. Kami di Kementerian Perdagangan mendukung, kebetulan kami ada Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, dimana produk-produk itu kita identifikasi dilihat mana yang bisa dan mempunyai demand yang cukup tinggi,” tutur Jerry.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo menyebutkan dalam upaya pembukaan sektor pariwisata di masa pandemi, Kemenparekraf akan berupaya menerapkan metode skrining melalui GeNose C19 secara masif di berbagai destinasi dan fasilitas penunjang pariwisata di Indonesia.

“Penandatanganan Nota Dukungan pada hari ini menunjukan langkah awal komitmen seluruh stakeholder pariwisata untuk mewujudkan hal tersebut. Semoga adanya GeNose C19 dapat membantu mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata di masa pandemi serta meningkatkan citra Indonesia di mata dunia,” papar Angela.

Pada kesempatan tersebut, dilaksanakan penandatanganan nota dukungan dari Asosiasi Pariwisata Indonesia kepada Kemenristek/BRIN, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kementerian Perdagangan untuk kesediaan mempromosikan dan memanfaatkan GeNose C19 untuk Kepariwisataan Indonesia.

Selain itu dilaksanakan penandatangan Nota Kesepahaman tentang Kemitraan dalam Promosi dan Pemanfaatan Produk Riset dan Inovasi untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi pada Bidang Jasa Perhotelan antara Kemenristek/BRIN diwakili Sekretaris Menristek/Sekretaris Utama BRIN Mego Pinandito dengan PT Accor Asia Pacific (AAPC) Indonesia diwakili oleh SPV Accor Indonesia Adi Satria.

Sebagai bukti nyata juga dilakukan simbolis serah terima GeNose C19 dari Menristek/Kepala BRIN kepada Adi Satria selaku Senior Vice President Operations and Government Relations , Accor Indonesia and Malaysia. Accor Group Indonesia telah memesan 100 unit GeNose C-19.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author