BSN Fasilitasi Pembinaan UMKM Produk Alat Kesehatan

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Standardisasi Nasional (BSN) melakukan sejumlah aksi nyata untuk membantu mengatasi pandemi Covid-19 dan mendukung pemulihan ekonomi nasional. Salah satunya dengan fasilitasi pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memproduksi peralatan kesehatan.

Kepala BSN, Kukuh S. Achmad mengatakan BSN melakukan fasilitasi pembinaan UMKM untuk mendukung pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Fasilitasi tersebut dilakukan pada industri masker, detergen cair, dan madu.

Pelaku usaha yang berhasil meraih Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk masker yaitu PT. Maesindo Indonesia dengan SNI EN 14683:2019+AC:2019 Masker medis – Persyaratan dan metode uji serta UMKM Baby Fynnsaas, PT. Sansan Saudaratex Jaya dan PT. Tatuis Cahya Internasional dengan SNI 8914:2020 Tekstil-Masker dari kain.

“Sementara pelaku usaha lainnya untuk masker medis yang masih dalam proses pembinaan yaitu PT. Kasa Husada dan PT Necessity Indonesia. Untuk masker kain, ada TERASS’IBON (Palembang), TriA Hijab (Depok), HEALTHY SOLUTION (Jakarta), Look (Jogja), serta Koperasi Bina Masyarakat (Tegal),“ terang Kukuh di Jakarta pada Selasa (11/05/2021).

Bukti keseriusan atas diraihnya sertifikat tanda SNI ini patut diapresiasi. Sebab, upaya penerapan standar sampai mendapatkan sertifikat telah melalui proses yang tidak mudah. Mulai dari tahapan pemahaman dan kesadaran, kebijakan pimpinan yang kuat, komitmen seluruh personel dari semua level, penyiapan sistem dan prosedur yang relevan sesuai dengan kebutuhan, serta implementasi standar yang konsisten.

“Saya bangga akan nasionalisme mereka. Kendati SNI masker medis dan masker kain diberlakukan secara sukarela, namun mereka berkomitmen untuk menjamin kualitas produk sesuai SNI,” ujar Kukuh.

Sebagaimana diketahui, PT. Maesindo Indonesia memproduksi 4 merek masker medis yang terbagi atas dua segmentasi. Merek Jito dipasarkan untuk masyarakat umum. Sedangkan 3 merek lainnya, yaitu Solida, M-i, dan MED99 didedikasikan untuk para tenaga kesehatan. PT. Maesindo Indonesia yang berlokasi di Bantul, Yogjakarta sudah memproduksi masker medis sejak tahun 2000.

Kendati sudah memiliki pangsa pasar di luar negeri, Wakil Direktur Utama PT. Maesindo Indonesia, Thomas Suji Antoro menegaskan PT. Maesindo Indonesia tetap berkomitmen untuk menerapkan SNI Masker Medis. “Kami berkomitmen untuk menjaga kualitas produk kami dengan standar yang sudah berlaku di seluruh Indonesia,” tegas Thomas.

Beberapa aksi nyata lain yang sedang dilakukan diantaranya BSN juga melakukan fasilitasi pembinaan SNI 06-4075-1996 Deterjen cuci cair pada CV Be Clean yang berada di Makassar. Serta, pembinaan produk multivitamin untuk meningkatkan imun yakni SNI 8664-2018 Madu yang juga telah berhasil meraih SPPT SNI yaitu CV. Wilbi di Kampar, Riau dan Madu kuansing yang berlokasi di Kuantan Singingi, Riau.

Kukuh berharap, keberhasilan pelaku usaha yang merupakan binaan dari Kantor Layanan Teknis BSN (KLT BSN) yang tersebar di 4 wilayah di Indonesia ini bisa memberikan teladan dan inspirasi bagi pelaku usaha yang lain untuk menerapkan SNI secara sukarela, dan tentunya mensukseskan program pemerintah, bangga menggunakan produk Indonesia serta mendukung program pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author