BPTP Jateng Kembangkan Demfarm VUB Padi Khusus di Purbalingga

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPTP) Balitbangtan Jawa Tengah (Jateng) pada 2021 akan membuka 6 lokasi Demfarm Pengembangan Varietas Unggul Baru (VUB) Padi khusus dan VUB Padi Spesifik Lokasi di Jateng. Enam unit demfarm dengan luasan masing-masing 10 hektare (ha) berada di lima kabupaten yaitu Kabupaten Karanganyar, Purworejo (2 unit), Purbalingga, Banyumas, dan Sragen.

Demfarm di Kabupaten Purbalingga merupakan satu dari enam unit pengembangan. Pencanangan Tanam Demfarm Padi VUB Khusus dan VUB Spesifik lokasi dilakukan di Gapoktan Melati, Desa Sumilir, Kec. Kemangkon, Kab. Purbalingga (5/5/2021). Camat Kemangkon mengapresiasi dan berterimakasih dengan adanya kegiatan demfarm di Desa Sumilir ini. Demfam ini dapat menjadikan pembelajaran bagi petani dalam rangka meningkatkan usahataninya.

Kepala Dinas Pertanian, dalam sambutannya mengatakan, pertanian merupakan sektor yang tidak terlalu terpengaruh dengan adanya Pandemi. Adanya partisipasi petani dalam penyediaan air irigasi untuk usahatani mendukung peluang peningkatan produksi melalui peningkatan indeks pertanaman. Penyediaan air dilakukan oleh Gapoktan “Melati” dan petani berkontribusi dalam yarnen (Sistem pengembalian pembiayaan dengan bayar pascapanen) gabah 140 kg/ha.

Pada Kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Anggota DPR, Yarianto mengatakan bahwa “Demfarm menunjukkan adanya sinergitas dari berbagai pihak terkait. Padi Nutri zinc sangat diharapkan pengembangannya agar dapat mengatasi permasalahan stunting di Kab. Purbalingga”.

Menurutnya, BPTP Jateng melakukan pengenalan varietas-varietas terbaru, tentunya sudah mendapatkan opini mengenai petani yang sudah sangat terbatas lahannya, namun produksi bisa ditingkatkan. Upaya-upaya yang bisa menghasilkan hasil atau profit, maka, DPR terus mendorong dan juga mendukung melalui anggaran anggaran yang bisa diturunkan kepada masyarakat; kepada petani sehingga produktivitas padi di seluruh Indonesia bisa meningkat. Tentunya dengan demikian masyarakat petani bisa lebih sejahtera.

Dalam sambutannya, Kepala BPTP Jawa Tengah, Joko Pramono menegaskan bahwa inovasi teknologi mampu menjadi solusi rendahnya harga panen karena dapat meningkatkan hasil produksi padi dengan beberapa alternatif pilihan tanam disesuaikan dengan kebutuhan.

VUB yang dikenalkan pada demfarm adalah VUB khusus yaitu Nutrizinc, Baroma, Pamelen, Pamera, Jeliteng dan Arumba sedangkan VUB spesifik lokasi Inpari 32, Inpari 46, Cisaat dan Digdaya.

Inpari  Digdaya, merupakan salah satu VUB yang direkomendasikan karena potensi hasilnya tinggi. Padi dengan rasa nasi pulen (kadar amilosa 14,1%), potensi hasil 9,5 ton per hektare (ha), anakan yang banyak,  dan umur 119 hari setelah semai bisa menjadi alternatif pertanaman.

Varietas hasil rakitan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) ini dilepas pada 2019. Inpari Digdaya ini agak tahan terhadap WBC biotipe 1, 2 dan 3, serta agak tahan terhadap HDB patotipe III dan IV. Inpari Digdaya cocok ditanam pada lahan sawah irigasi dataran rendah 0-600 mdpl.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author