TechnologyIndonesia.id – Pertumbuhan situs dan aplikasi judi online (judol) di Indonesia kian meresahkan masyarakat. Bahkan, dampak judi online kini merambah kalangan pelajar dan mahasiswa. Karena itu, diperlukan upaya untuk menciptakan ruang digital yang aman, sehat, dan berkelanjutan.
Untuk mendeteksi dan menelusuri aktivitas judi online, tim mahasiswa Universitas Lampung mengembangkan solusi inovatif berbasis teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bernama Gambling Activity Tracing Engine (GATE System).
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengapresiasi inovasi tersebut. Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi, Alexander Sabar menyampaikan bahwa GATE System merupakan bukti nyata kepedulian generasi muda terhadap masalah bangsa.
“Inovasi ini sejalan dengan misi kami memberantas judi online. Sejak 20 Oktober 2024 hingga 16 September 2025, lebih dari 2,17 juta konten judi berhasil kami tangani, mayoritas dari situs dan IP,” ungkap Alexander saat menerima kunjungan Tim GATE System di Kantor Kemkomdigi, Jakarta, Senin (22/09/2025).
Alexander menegaskan, kolaborasi dengan perguruan tinggi menjadi kunci memperkuat pengawasan ruang digital. “Pertemuan ini bukan hanya ajang berbagi ilmu, tetapi juga momentum memperluas sinergi agar ruang digital Indonesia semakin aman dan berkelanjutan,” ujarnya.
Tim GATE System terdiri dari lima mahasiswa yaitu Aulia Rafly Lubis, Mohamad Ghinau Thofadilah, Eka Arinda, Belia Nabila Putri, dan Zaka Kurnia Rahman.
Ide mereka lahir dari keresahan atas maraknya kasus judi online. Prototipe yang mereka kembangkan mampu menghimpun data dari website terindikasi judi berbasis linguistik dan visual, serta dilengkapi metode secure untuk menelusuri transaksi finansial yang diduga terkait.
“Kami berhipotesis judi online dapat dimatikan secara finansial. Karena itu, metode secure ini kami kembangkan untuk melacak transaksi deposito,” jelas Zaka Kurnia Rahman, anggota tim GATE System.
Zaka menambahkan, meski masih dalam tahap kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-GVK) menuju PIMNAS, timnya siap bekerja sama dengan Kemkomdigi jika program ini dilanjutkan.
“Setelah kompetisi selesai, kami sangat terbuka untuk menindaklanjuti kolaborasi dengan Kementerian Komdigi,” ungkapnya.
Wakil Rektor III Universitas Lampung Prof. Sunyono menekankan arti penting mendorong kreativitas mahasiswa agar berdampak nyata.
“Kami berterima kasih atas sambutan hangat dari Ditjen Pengawasan Ruang Digital. Universitas Lampung akan terus mendukung langkah kreatif mahasiswa. Semoga inisiatif ini berkembang menjadi kolaborasi konkret antara akademisi dan pemerintah,” tegasnya.
Melalui kolaborasi ini, ia mengharapkan GATE System dapat menjadi inspirasi bagi lahirnya lebih banyak solusi digital untuk mengawal ruang siber Indonesia.
Perangi Judi Online, Mahasiswa Universitas Lampung Kembangkan GATE System
