Jakarta, Technology-Indonesia.com – Deputi Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (TIEM BPPT) menggelar Forum Inovasi Integrasi Teknologi Informasi, dan Material untuk Peningkatan Daya Saing Industri Nasional di Jakarta, Selasa (20/11/2017).
Deputi TIEM Hammam Riza mengatakan forum inovasi ini bertujuan memberikan pandangan, inovasi, dan solusi teknologi pada bidang teknologi informasi dan material kepada pemangku kepentingan dan masyarakat.
“Acara ini merupakan wujud eksistensi TIEM BPPT yang telah menghasilkan produk-produk inovasi dan layanan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata Hammam dalam pembukaan Forum Inovasi TIEM 2017 di Jakarta, Selasa (20/11/2017).
Menurut Hammam apa yang telah dihasilkan oleh TIEM BPPT harus disebarluarkan kepada masyarakat agar dapat mendorong tumbuhnya budaya inovasi-inovasi baru.
Dalam forum inovasi ini, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo meluncurkan Government Cloud Simral atau e-Budgeting hasil inovasi BPPT.
Hammam menjelaskan, Government Cloud Simral merupakan aplikasi sistem teknologi informasi berbasis cloud yang mengintegrasikan data perencanaan, penganggaran, pengelolaan keuangan dan kinerja, serta pelaporan pertanggungjawaban hasil pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan.
BPPT juga meluncuran inovasi Tracking Order, yaitu fasilitas layanan pelanggan berbasis web, melalui single portal layanan teknologi BPPT untuk mengetahui status progres ordernya. “Pelanggan bisa langsung bisa mengecek proses ordernya melalui website secara online. Tracking order ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan pelanggan,” ungkap Hammam.
Selain itu, BPPT meluncurkan Buku Outlook Energi Indonesia 2017 bertema Inisiatif Pengembangan Teknologi Energi Bersih. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam transisi energi dengan isu utama meningkatkan penggunaan teknologi energi yang rendah karbon, atau sering disebut teknologi energi bersih.
“Ada beberapa hal yang diungkap dalam Outlook Energi Indonesia, diantaranya adalah pemanfaatan energi bersih dapat menghemat penggunaan energi fosil 2.000 juta Setara Barel Minyak (SBM), menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) 24,8 persen, menurunkan rasio impor energi 11 persen, dan meningkatkan indeks energi bersih 17,1 persen,” papar Hammam.
Buku BPPT-Outlook Energi Indonesia 2017 merupakan terbitan ke sembilan. Beberapa kajian penting dari Outlook Energi Indonesia antara lain Indonesia dari sisi energi primer, diprakirakan akan menjadi net importir energi tahun 2031.
Untuk batubara akan terjadi pengurasan cadangan pada 2049 bila pertumbuhan produksi batubara tetap tinggi. Karena itu, perlu segera meningkatkan eksplorasi dan eksploitasi migas non konvensional seperti shale gas yang prospektif.
Indonesia juga perlu mulai melaksanakan program transisi energi melalui peningkatan penggunaan energi yang efisien, penerapan teknologi energi bersih yang rendah karbon, dan elektrifikasi di sisi pengguna akhir. Beberapa teknologi energi bersih yang prospektif untuk dikembangkan yaitu pembangkit listrik energi terbarukan, bahan bakar nabati (BBN), kendaraan listrik, industri hijau, dan bangunan hijau.
Pada Forum Inovasi TIEM BPPT dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman antara BPPT dengan Pemerintah Kota Bogor tentang Pemanfaatan Teknologi Material Komposit Untuk Tanggap Darurat, serta antara BPPT dengan PT. Astra tentang Otomasi Industri.