Persinyalan Kereta Api di Indonesia Sudah Kuno

Menteri Negara Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta mengatakan tingginya tingkat ketergantungan dalam pembuatan sistem persinyalan kereta api mengakibatkan beberapa permasalahan, seperti tingginya biaya suku cadang dan tingginya biaya perawatan sistem persinyalan tersebut.

Untuk menjawab persoalan itu Kementerian Riset dan Teknologi bekerjasama dengan berbagai pihak mengembangkan konsorsium sistem persinyalan kereta api berbasis komputer atau CBI (Computer Base Interlocking).

“Computer Based Interlocking (CBI) adalah bagian terpenting dari sistem persinyalan listrik kereta api. Begitu pentingnya fungsi CBI sehingga performansi safety dan reliability dari suatu sistem persinyalan sangat ditentukan oleh CBI”, ujar Menristek pekan lalu.

Teknologi persinyalan yang ada saat ini umumnya masih berupa peninggalan Belanda seperti sinyal mekanik. Sedangkan tuntutan operasi kereta api dengan meningkatnya kebutuhan pelayanan KA semakin tinggi sehingga tidak bisa diikuti oleh kapasitas persinyalan yang lama karenanya dibutuhkan persinyalan baru yakni sinyal elektrik yang teknologinya terus berevolusi. Lebih jauh lagi, peningkatan kapasitas pelayanan seperti kecepatan KA, frekuensinya membutuhkan teknologi yang terus berkembang.

CBI merupakan bagian inti dari suatu Sistem Interlocking. Sedangkan sistem Interlocking sendiri merupakan ”otak” dari sistem persinyalan.

Saat ini sinyal kereta api berbasis mikroprosesor tersebut dikembangkan oleh PT LEN Industri dengan didukung sepenuhnya oleh Kementerian Riset dan Teknologi dengan mendorong terbentuknya konsorsium riset dalam pengembangan CBI.

Pada pengembangan CBI ini peralatan yang terwujud nantinya mengalami pengurangan jumlah komponen, sementara teknologinya juga merupakan bagian teknologi masa depan dari sistem perkeretaapian yang terintegrasi dengan modul-modul yang lain.

Kementerian Riset dan Teknologi mendorong kemampuan lokal dalam negeri baik industri, lembaga litbang, swasta, dan lain-lain agar mandiri dari ketergantungan pihak asing.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author