Menteri ESDM Serahkan Penghargaan pada Inovator MAGMA Indonesia dan Si Ujang Gatrik

Technologyindonesia.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyerahkan piagam penghargaan kompetisi inovasi pelayanan publik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Penghargaan diberikan untuk dua inovator pelayanan publik MAGMA Indonesia (Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assessment in Indonesia) dan Aplikasi Si Ujang Gatrik.

Penghargaan pertama untuk Devy Kamil Syahbana dengan judul inovasi MAGMA Indonesia, yang masuk dalam kategori Top 15 Kelompok Khusus Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2023.

Penghargaan kedua diberikan kepada Mohamad Priharto Dwinugroho inovator Si Ujang Gatrik, Penciptaan Ekosistem Digital untuk Peningkatan dan Percepatan Layanan Pemasangan Listrik, yang masuk dalam kategori Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2023.

Kepada kedua penerima anugerah, Arifin berpesan agar terus mengembangkan aplikasi tersebut menjadi lebih baik karena merupakan cerminan Kementerian ESDM dalam memberikan pelayanan publik.

“Inovasi yang sudah ada agar terus dikembangkan dan diperjuangkan untuk lebih baik dan bagi kelompok yang belum berhasil agar mengupayakannya dan ini menjadi suatu cerminan bagi kementerian kita,” pesan Arifn Tasrif di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (13/12/2023).

“Cermin daripada fungsi pelayanan publik karena kita semua di sini adalah pelayan publik dengan pelayanan publik yang sebaik-baiknya,” imbuhnya.

Inovator MAGMA Indonesia, Devy Kamil Syahbana menyatakan, sistem MAGMA Indonesia dikembangkan untuk memudahkan diseminasi informasi dan peringatan dini bahaya geologi kepada para pemangku kepentingan serta masyarakat dengan harapan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas dalam meminimalisir potensi bencana geologi di Indonesia.

MAGMA Indonesia pernah mendapatkan honorable mention pada pidato juri IAVCEI yang memberikan anugerah Institusi Vulkanologi terbaik di dunia pada tahun 2018 lalu di Napoli, Italia.

“Saat itu, juri mengatakan bahwa MAGMA Indonesia menjembatani kompleksitas data pemantauan, analisis ahli vulkanologi dan proses pengambilan keputusan di tingkat pimpinan untuk menghasilkan rekomendasi publik sebagai peringatan dini sehingga pengurangan risiko bencana erupsi gunungapi dapat diminimalkan,” jelas Devy.

MAGMA Indonesia lanjut Devy, akan terus dikembangkan dan ke depan akan mengupayakan penggunaan artificial intelligence (AI) sehingga akurasi analisis, ketepatan pengambilan keputusan dan kecepatan diseminasi peringatan dini dapat lebih baik lagi.

“Ke depan juga, fitur layanan informasi akan dibuat lebih mudah dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang lebih spesifik (user-triggered information system),” lanjut Devy.

Hal yang sama juga disampaikan inovator Si Ujang Gatrik, Mohamad Priharto Dwinugroho menyatakan aplikasi ini akan terus ditingkatkan kapasitasnya diantaranya dengan penerapan Mobile Ujang Gatrik (Mojang Gatrik) dan menambah fitur-fitur tambahan lainnya yang lebih lebih memudahkan masyarakat.

“Sesuai arahan Menteri ESDM, Ujang Gatrik tentunya akan terus ditingkatkan kapasitas nya termasuk capaian pengguna aktif pada Si Ujang Gatrik yang saat ini tercatat 118.511, yang terdiri dari 16.982 akun badan usaha, 78.778 akun masyarakat umum dan 22.751 akun tenaga teknik,” ujar Mohamad Priharto.

“Selain itu, Kedepan Si Ujang Gatrik juga akan terus dikembangkan dengan penerapan Mobile Ujang Gatrik (Mojang Gatrik), Fitur Penilaian Badan Usaha, Fitur Layanan Akreditasi Ketenagalistrikan dan Pengembangan Platform GIS dalam menampilkan koordinat instalasi,” imbuhnya.

Nugroho mengatakan, untuk meningkatkan keandalan sistem Si Ujang Gatrik yang semakin komplek, sistem ini akan dikembangkan menggunakan arsitektur microservice sehingga memudahkan pengembangan dan pengujian, serta meningkatkan fleksibilitas aplikasi berdasarkan kebutuhan bisnis kedepan. yang jelas tidak mengejar target penghargaan tp bagaimana masyarakat bisa terbantu dengan aplikasi si Ujang Gatrik.

“Dengan kemudahan yang disediakan oleh Si Ujang Gatrik diharapkan dapat meningkatkan nilai rasio elektrifikasi karena masyarakat semakin mudah dalam melakukan penyambungan listrik, cukup dari rumah saja tanpa harus datang ke PLN,” pungkas Nugroho.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author