TechnologyIndonesia.id – Menutup rangkaian kegiatan Minerba Expo 2024, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) memberikan anugerah Penghargaan Kinerja Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Mineral dan Batubara (Tamasya Award) Tahun 2024.
Tamasya Award merupakan wujud semangat Ditjen Minerba selaku pembina dan pengawas kegiatan pertambangan di Indonesia, untuk terus mengupayakan agar sektor minerba di Indonesia dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya yang berada di sekitar wilayah pertambangan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menyampaikan selamat kepada badan usaha yang telah berhasil menjaga komitmennya sehingga menerima Penghargaan Tamasya Award 2024. Prestasi ini tidak hanya mencerminkan kontribusi dan dedikasi, tetapi juga kerja keras dan semangat untuk terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa.
“Semoga dengan dilaksanakannya Penghargaan Tamasya Award 2024 dapat memotivasi para stakeholder agar dapat terus berkontribusi serta bekerja keras demi mewujudkan manfaat dari sektor energi dan mineral secara optimal untuk seluruh pihak,” ujar Yuliot sebelum menyerahkan penghargaan malam tadi, Selasa (26/11/2024).
Tamasya Award 2024, merupakan apresiasi pemerintah kepada badan usaha dibidang pertambangan mineral dan batubara yang telah melakukan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat memberi kontribusi bagi kegiatan pendidikan, sosial, budaya, kelestarian lingkungan hidup dan peningkatan perekonomian di daerah sekitar lokasi pertambangan.
Sektor pertambangan lanjut Yuliot, merupakan sektor yang memberikan kontribusi yang besar untuk negara ini, dampak positif yang dihasilkannya mampu meningkatkan perekonomian dan mengurangi ketimpangan gini ratio.
“Sektor pertambangan telah memberikan kontribusi terhadap PDB pada tahun 2024 sekitar 12% dengan memberikan dampak positif ada pemerataan perekonomian di daerah terutama diluar pulau Jawa. Dilain pihak juga mengurangi ketimpangan gini ratio yang pada survei Maret 2024 menjadi 0,379 dibanding periode sebelumnya Maret 2023 sebesar 0,388,” lanjut Yuliot.
Diungkapkannya, berdasarkan evaluasi dan catatan di Kementerian ESDM angka realisasi Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat subsektor mineral dan batubara pada tahun 2023 sebesar Rp2,53 triliun dan pada semester I tahun 2024 sudah tercapai sebesar Rp851,75 milyar.
“Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kesenjangan antara industri pertambangan dengan kebutuhan dalam pemberdayaan masyarakat di sekitar Lokasi tambang seperti aspek pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, lingkungan, kelembagaan hingga infrastuktur yang berkelanjutan,” tutur Yuliot.
Pemerintah terus berupaya untuk melakukan pembinaan dan pengawasan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat kepada badan usaha pertambangan, sinkronisasi dengan Pemerintah Daerah dan seluruh stakeholders melakukan transformasi agar pelaksanaan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat dapat semakin berjalan optimal dalam mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat sekitar tambang secara berkelanjutan.
“Pemerintah sudah memasukkan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat ini dalam peta jalan transisi energi menuju Net Zero Emission,”imbuh Yuliot.
Tamasya Award Tahun 2024
Penghargaan Kinerja Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat atau Tamasya Award merupakan apresiasi Pemerintah kepada insan pertambangan mineral dan batubara yang telah menjalankan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat atau biasa disingkat PPM dengan baik.
Tamasya Award merupakan kegiatan tahun kedua yang diselenggarakan Ditjen Minerba) KESDM yang bertujuan untuk memberikan apresiasi atas kinerja baik badan usaha pertambangan minerba dalam menjalankan PPM.
“Melalui Tamasya Award ini dapat meningkatkan semangat serta komitmen dalam menerapkan program PPM sehingga kegiatan pertambangan dapat berjalan dengan baik, optimal serta turut membantu menyejahterakan khususnya masyarakat sekitar tambang secara berkelanjutan,”kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Tri Winarno.
Penghargaan bagi subsektor mineral diberikan dalam tiga kategori yaitu penghargaan kinerja PPM untuk Perencanaan, penghargaan kinerja PPM untuk Implementasi, dan penghargaan kinerja PPM untuk Monitoring & Evaluasi.
Penghargaan bagi subsektor batubara diberikan dalam tiga kategori yaitu kategori kecil bagi badan usaha pertambangan batubara dengan produksi kurang dari 2 juta ton, kategori menengah bagi badan usaha pertambangan batubara dengan produksi 2 – 10 juta ton, dan kategori besar bagi badan usaha pertambangan batubara dengan produksi lebih dari 10 juta ton.
Berdasarakan penilaian pada Tamasya Award yang dilakukan oleh para tim penilai ahli yang independen yang terdiri dari Tim penilai ahli untuk komoditas batubara sebanyak 13 orang dan komoditas mineral 9 orang menetapkan sebagai berikut :
KOMODITAS MINERAL KATEGORI PERENCANAAN
Bidang Pendidikan: PT Freeport Indonesia dan PT Pacific Granitama
Bidang Tingkat Pendapatan Riil atau Pekerjaan: PT J Resources Bolaang Mongondow
Bidang Kemandirian Ekonomi: PT Agincourt Resources dan PT Aneka Tambang Tbk UBPE Pongkor
KATEGORI IMPLEMENTASI
Bidang Pendidikan: PT Freeport Indonesia, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, dan PT Pacific Granitama.
Bidang Tingkat Pendapatan Riil atau Pekerjaan: PT Vale Indonesia Tbk, PT J Resources Bolaang Mongondow, PT Bumi Suksesindo, PT Timah Tbk, PT Ceria Nugraha Indotama, PT Gane Tambang Sentosa, dan PT Gag Nikel
Bidang Kemandirian Ekonomi: PT Agincourt Resources, PT Aneka Tambang Tbk UBPE Pongkor, PT Cita Mineral Investindo Tbk, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Narogong, dan PT Semen Indonesia Tbk Pabrik Rembang.
Bidang Lingkungan: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Citeureup dan PT Solusi Bangun Andalas
Bidang Kelembagaan: PT Meares Soputan Mining dan PT Indo Muro Kencana
KATEGORI MONITORING DAN EVALUASI
Bidang Pendidikan: PT Amman Mineral Nusa Tenggara
Bidang Kemandirian Ekonomi: PT Semen Indonesia Tbk Pabrik Rembang
Bidang Tingkat Pendapatan Riil atau Pekerjaan: PT Vale Indonesia Tbk
KOMODITAS BATUBARA
Kategori Badan Usaha Pertambangan Batubara Skala Besar: PT Ganda Alam Makmur, PT Bukit Asam Tbk, PT Berau Coal, PT Multi Harapan Utama, PT Arutmin Indonesia, dan PT Kideco Jaya Agung.
Kategori Badan Usaha Pertambangan Batubara Skala Menengah: PT Asmin Bara Bronang, PT Baramulti Suksessarana Tbk, PT Wahana Baratama Mining, PT Kutai Energi, dan PT Mustika Indah Permai.
Kategori Badan Usaha Pertambangan Batubara Skala Kecil: PT Telen Orbit Prima, PT Lahai Coal, PT Banjar Bumi Persada, dan PT Kadya Caraka Mulia.