Menteri ESDM: Industri Migas Harus Efisien

alt

Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Ignatius Jonan dalam Forum Gas Bumi Nasional, Kamis (3/5/2017) di Jakarta. (Foto www.esdm.go.id)

 
Jakarta, technology-indonesia.com – Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Ignatius Jonan menyatakan industri minyak dan gas Indonesia harus bisa efisien, karena akan berdampak pada sektor industri serta sektor lainnya. 
 
“Bagaimana sektor ekonomi kita akan bisa berkompetensi dan berdayasaing dengan negara lain jika energi listrik yang kita hasilkan tidak efisien dan berbiaya sangat mahal,” tegas Jonan dalam Forum Gas Bumi Nasional, Kamis (3/5/2017) di Jakarta.
 
Jonan menerangkan, biaya transportasi pengangkutan migas dan batubara untuk pembangkit listrik sangat besar, lima kali lipat dari biaya pembangunan jaringan transmisi. Contohnya pembangkit listrik di Belawan, Medan, Sumatera Utara, mendapatkan suplai gas dari Arun, Aceh dengan jarak tempuh 340 kilo meter atau memerlukan waktu 7 jam 30 menit. “Memang suatu ketidak efisienan kita. Padahal kalau kita bangun jaringan transmisi akan jauh lebih murah,” terang Jonan.
 
Lanjut Jonan, kedepannya kita akan revitalisasi tata kelola bidang energi agar lebih efisien. Kita akan bangun pembangkit listrik berbahan bakar migas dan batubabara langsung di mulut tambang atau kepala sumur migas, agar ekonomi Indonesia dapat berdayang saing dengan pasar global, ujar Jonan. 
 
Pada Forum Gas Bumi Nasional 2017 ini pemerintah melalui Direktur Jenderal Minyak dan Gas, Kementerian ESDM memberikan penghargaan kepada empat perusahaan migas yang sangat mendukung tumbuh dan berkembangnya industri dalam negeri yaitu CNOC SES, TOTAL EP, PT Pertamina EP, dan PT Melindo Elang Indah. Perusahaan tersebut mengunakan produk dalam negeri dalam penunjang dan infrastruktur. 
 
Jonan menyatakan pemerintah harus menargetkan dalam waktu dekat ini bisa membangun Jaringan Gas Kota (JARGAS)  untuk  masyarakat menengah bawah. JARGAS ini bisa ditekan biaya 50 persen jika dibandingkan jika masyarakat membeli tabung gas. Jonan berharap dalam waktu dekat ini akan bisa dipasang 100.000 ribu sambungan rumah JARGAS dan ditargetkan untuk satu tahun bisa mencapai 1 juta sambungan.
 
“Pemakaian produk dalam negeri ini harus terus ditingkatkan bagi pelaku usa sector migas ini. Bagi industri migas yang mengunakan produk dalam negeri akan mendapatkan insentif dari pemerintah. Akan tetapi kualitas dan mutu produk dalam negeri pun harus ditingkatkan, agar para pengunanya sangat yakin akan produk dalam negeri ini,“ pungkasnya.
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author