Indonesia-Jepang Kembangkan Industri Bioavtur untuk Bahan Bakar Pesawat Ramah Lingkungan

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan PT ABE Indonesia Berjaya bersama Green Power Development Corporation of Japan (GPDJ) mengembangkan proyek industri bioavtur. Suistanable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur merupakan solusi bahan bakar pesawat yang lebih ramah lingkungan.

Proyek ini sudah pada tahap pembangunan pabrik di Banyuasin, Sumatera Selatan. Kerja sama yang terjalin atas inisiasi Indonesia Japan Business Network (IJBNet) ini berawal dari riset bersama antara IJBNet, GPDJ, dan BRIN, yang saat ini sudah memasuki tahun ke-3.

Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN Mego Pinandito mengatakan, bahan baku bioavtur bersumber dari kelapa non-standar. Yang mana, bahan baku ini sudah diakui dan telah masuk dalam positive list Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

“Masuknya kelapa non-standar ke dalam positive list menandakan keberhasilan dari upaya bersama melakukan inovasi sumber bahan baku SAF di luar pilihan yang sudah ada,” kata Mego dalam penandatanganan kerja sama, di Gedung B.J. Habibie, Thamrin, Jakarta, Kamis (18/7/2024).

“Sehingga, akan membuka peluang bagi negara-negara penghasil kelapa, termasuk Indonesia sebagai salah negara penghasil kelapa terbesar di dunia, untuk berkontribusi pada pengurangan emisi karbon di sektor penerbangan,” imbuhnya.

Hal ini, lanjutnya, sejalan dengan kesepakatan global untuk pembangunan berkelanjutan dan terwujudnya karbon netral. Serta, menekankan pentingnya solusi inovatif dalam mitigasi pemanasan global.

Mego menjelaskan dalam proses produksinya, bahan baku kelapa non-standar diolah menjadi minyak kelapa mentah atau crude coconut oil (CCO). Keberadaan bahan baku kelapa non-standar ini sangat penting, mengingat, kelapa adalah komoditi yang dibutuhkan industri pangan.

“Kelapa non-standar diambil dari kelapa yang terlalu tua, kelapa yang berukuran sangat kecil, kelapa yang sudah bertunas, kelapa yang mulai membusuk atau berjamur, serta kelapa yang pecah,” tutur Mego.

Adapun GPDJ memilih Indonesia sebagai tempat industri pembuatan CCO, karena potensi kelapa di Indonesia yang sangat melimpah. Hasil riset menunjukkan, jumlah kelapa non-standar di Indonesia mencapai 30 persen dari total kelapa yang dihasilkan.

Sementara PT ABE Indonesia Berjaya adalah perusahaan lokal yang akan bertindak sebagai pelaksana proyek. Perusahaan ini ditargetkan mampu menghasilkan 100 ton CCO per hari dari bahan baku kelapa non-standar.

“Dalam proses produksinya, PT ABE akan menggunakan teknologi mesin traceability system buatan anak bangsa,” terang Mego.

Ketua Umum IJBnet Suyoto Rais sebagai inisiator mengaku sangat bersyukur atas perjuangan panjang IJBNet dan tim, dengan dukungan dari pemerintah dan instansi terkait yang membuahkan hasil, dengan masuknya kelapa non-standar sebagai salah satu bahan baku bioavtur yang dibolehkan oleh ICAO.

Kebijakan ICAO yang memberikan opsi pemanfaatan energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, menurut Suyoto, akan memberikan dampak signifikan dalam industri penerbangan.

“Proyek ini akan menjadi berita baik bagi seluruh stakeholder kelapa di Indonesia, yang berujung bagi peningkatan pendapatan para petani dan juga devisa negara,” ucap Suyoto.

Perkembangan ini akan mendorong komitmen para pemangku kepentingan untuk menindaklanjuti dengan implementasi penggunaan bioavtur ini.

“Dengan masuknya kelapa non-standar, dan nanti diikuti oleh sumber-sumber bahan baku lainnya, peluang menjadikan Indonesia sebagai raja bioavtur dunia ke depan akan terbuka luas,” tandas dia.

Sebagai informasi, prosesi penandatanganan dihadiri oleh Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN Mego Pinandito, Chairman GPDJ Emi Sekiya, Direktur Utama PT ABE Indonesia Berjaya Eko Fajar Nurprasetyo, dan Ketua Umum IJBnet Suyoto Rais. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author