IMF 2024 Suluttenggo Campus Day Siapkan Gen Z Jadi Penggerak Utama Pemasaran di Era Digital

TechnologyIndonesia.id – Gen Z kini menjadi pilar utama dalam dunia pemasaran dan bisnis modern. Mereka bukan hanya berperan sebagai penggerak utama dalam tren konsumen, tetapi juga memiliki pengaruh ekonomi yang kuat.

Banyak dari mereka telah mulai mandiri secara finansial, bahkan berkontribusi pada ekonomi keluarga. Dengan pengaruh besar yang mereka miliki, Gen Z tidak hanya menentukan arah tren, tetapi juga memainkan peran kunci dalam merubah lanskap pasar secara keseluruhan.

Dengan semangat yang sama, The 12th Indonesia Marketing Festival (IMF) Suluttenggo kembali hadir di Manado, khusus mempersiapkan Gen Z dan mahasiswa yang memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin masa depan di dunia pemasaran dan bisnis.

Acara ini digelar untuk memberikan wawasan mendalam tentang tren dan strategi pemasaran terkini, membekali peserta dengan pengetahuan yang relevan untuk menghadapi tantangan pemasaran di era yang tidak menentu.

Mengusung tema utama “Pilot Marketing: Flying in Turbulence,” IMF Suluttenggo Campus Day berlangsung pada 12 Agustus 2024 di Gedung FEB Universitas Sam Ratulangi.

Dekan FEB Universitas Sam Ratulangi, Victor P.K Lengkong saat membuka acara IMF 2024 Suluttenggo Campus Day mengapreasi MarkPlus yang telah menetapkan Universitas Sam Ratulangi sebagai venue IMF 2024. Sebagai salah satu institusi pendidikan, salah satu tujuan Universitas Sam Ratulangi adalah memberikan edukasi bisnis dan kewirausahaan.

“Melalui acara ini diharapkan dapat menghasilkan para pemasar handal, baik di tingkat lokal maupun internasional. Kami berharap para pemasar ini, khususnya dari Suluttenggo, dapat menerapkan operational bisnis secara excellence,” ujar Victor.

Dengan pembicara dari berbagai sektor industri, IMF 2024 Campus Day Suluttenggo memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengasah keterampilan mengenai kreativitas, inovasi, kewirausahaan, dan kepemimpinan yang dapat diterapkan untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis dan membangun jaringan profesional.

Elizabeth, salah satu merek fashion terkemuka di Indonesia, membagikan kisah suksesnya dalam mengadopsi teknologi untuk mendorong pertumbuhan bisnis. Resti Ghita Pribadi, Brand Manager Elizabeth, menyampaikan bahwa di era serba digital, teknologi sangat membantu perusahaan untuk beroperasi lebih efektif.

“Kami memanfaatkan media sosial seperti TikTok, mengadakan talkshow, bekerja sama dengan influencer, serta menggunakan promosi diskon untuk memperkuat strategi pemasaran. Selain itu, dengan memanfaatkan marketplace, kami dapat memasarkan produk Elizabeth secara lebih luas, sehingga mampu meningkatkan revenue dan brand awareness,” ujar Resti.

Selain itu, Campus Day di The 12th Indonesia Marketing Festival Suluttenggo juga memperkenalkan Diplomat Success Challenge, hasil kolaborasi dengan MarkPlus Institute.

Kompetisi ini menawarkan dana sebesar Rp2,5 miliar untuk ide bisnis terbaik yang mengusung tema “Blue Economy,” dengan berfokus pada energi maritim, memberikan peluang bagi peserta untuk berkontribusi dalam memaksimalkan potensi sumber daya alam Indonesia, sekaligus merespons tantangan global di sektor lingkungan.

Alvon Yulius, Founder Avara Custom yang juga pemenang Diplomat Success Challenge, membagikan sejumlah tips dan trik yang menjadi kunci kesuksesannya. Menurutnya, memiliki tujuan yang tidak semata-mata terkait dengan uang adalah langkah awal yang penting.

Salah satu tips yang ia berikan adalah pentingnya mengenali situasi yang sedang terjadi di sekitar, dan untuk itu, SWOT analysis menjadi alat yang sangat berguna dalam memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi bisnis.

Alvon juga menekankan pentingnya menemukan sesuatu yang unik, sebuah inovasi atau ide pertama yang dapat menjadi produk paling menjual di pasar.

“Temukan sesuatu yang unik, sesuatu yang pertama, karena itu bisa menjadi sesuatu yang paling menjual,” jelasnya.

Ia mengingatkan bahwa konsistensi adalah kunci, serta mengajak para mahasiswa untuk tidak takut mencoba hal-hal baru. “Berani mencoba, berani gagal, dan berani berhasil,” ujar Alvon.

IMF 2024 Suluttenggo Campus Day juga menawarkan pemahaman mendalam mengenai konsep CI-EL (Creativity, Innovation, Entrepreneurship, Leadership) dan PI-PM (Productivity, Improvement, Professionalism, Management) serta penerapannya dalam dunia pemasaran saat ini.

Selain itu, dalam upaya mendukung program prioritas pemerintah, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) menjalin kerja sama dengan MarkPlus Islamic untuk menggelar acara nikah massal di Manado. Sepuluh pasangan beruntung mendapatkan fasilitas pernikahan gratis dan berbagai bingkisan menarik.

Salim Hasan, Ketua Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Provinsi Sulawesi Utara menyatakan, saat ini, terdapat 11 KUA di Manado. Sebagian besar telah mengirimkan calon pengantin (catin) untuk pelaksanaan nikah massal, yang berjumlah 10 pasangan.

“Kami juga ingin menegaskan bahwa pernikahan ini benar-benar dilayani secara gratis. Jadi, calon pengantin tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk pengurusan dokumen, mulai dari pelaksanaan pernikahan hingga pengurusan berkas dan buku nikah,” ujarnya.

Acara yang berlangsung di KUA Kecamatan Mapanget ini tidak hanya meringankan beban calon pengantin, tetapi juga menjadi momentum penting bagi Kemenag untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat atas dukungannya terhadap program-program keagamaan.

Campus Day The 12th Indonesia Marketing Festival juga hadir di enam kota besar lainnya di Indonesia, seperti Yogyakarta, Pekanbaru, Palembang, Bandung, Denpasar, dan Surabaya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author