Prof. Dr. Ir. Bambang Heliyanto, M.Sc., Profesor Riset Bidang Pemuliaan dan Genetika Tanaman

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Dr. Ir. Bambang Heliyanto, M.Sc. dikukuhkan menjadi profesor riset bidang pemuliaan dan genetika tanaman oleh Majelis Pengukuhan Profesor Riset Kementerian Pertanian (Kementan) di Bogor, Rabu (31/3/2021). Peneliti Ahli Utama dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) ini merupakan profesor riset ke 597 secara nasional dan profesor riset ke 152 di Balitbangtan, Kementan.

Pada acara tersebut, Bambang menyampaikan orasi berjudul “Inovasi Varietas Unggul Tanaman Serat Mendukung Agroindustri Berbasis Serat Alam”. Menurut Bambang, keadaan dunia saat ini sudah sangat tercemar oleh limbah berbagai produk sintetik khususnya plastik dan gas karbondioksida (CO2), yang merupakan salah satu kontributor utama fenomena pemanasan global.

“Pemanfaatan tanaman serat untuk berbagai produk agroindustri berbasis serat alam dapat menjadi solusi terhadap isu kerusakan lingkungan serta ketergantungan Indonesia terhadap serat impor,” kata Bambang.

Saat ini dan kedepan, serat alam banyak dibutuhkan untuk berbagai bahan baku agroindustri pengolahan hasil pertanian, misalnya tekstil bermutu tinggi, kertas uang dan sekuritas, fibre board, penguat biokomposit, dan lain-lain. Beberapa keunggulan serat alam adalah mempunyai sifat fisik yang ringan, tidak abrasive, mudah terbakar, tidak toksik, relatif murah, dan dapat terdegradasi sehingga ramah lingkungan.

“Di samping itu, serat alam juga mempunyai peran penting terhadap perekonomian nasional. Nilai ekspor agroindustri tekstil dan produk tekstil (TPT) dilaporkan mencapai 8,34 miliar USD atau 15% dari ekspor non migas,” terangnya.

Namun, sampai saat ini kebutuhan baku serat alam untuk berbagai produk agroindustri hampir seluruhnya dipenuhi dari luar negeri. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019 menunjukkan bahwa Indonesia mengimpor serat alam sebesar 629 ribu ton dengan nilai 1,1 miliar USD. Indonesia juga mengimpor dalam bentuk kertas uang sebanyak 1,7 Reem pertahun senilai 50 juta USD.

“Peningkatan produksi dan kualitas serat alam nasional diperlukan untuk mengurangi ketergantungan bahan baku agroidustri dari luar negeri, sekaligus dapat mengurangi impor,” tuturnya.

Bambang mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki kekayaan hayati yang beragam, salah satunya kelompok tanaman serat alam yang terdiri dari serat buah (kapas, kapuk), serat batan (kenaf, rami), dan serat daun (abaka). Kapas dan kapuk banyak dikembangkan di lahan kering tadah hujan, kenaf di lahan bonorowo (rawa semusim), rami di dataran tinggi iklim basah, dan abaka di lahan kering iklim basah.

Saat ini sudah tersedia varietas unggul lima komoditas serat alam potensial, yaitu 23 varietas unggul baru (VUB) kapas putih dan 3 VUB kapas warna, 13 VUB kenaf, 1 VUB rami, 4 VUB abaka dan 4 VUB kapuk, dengan produktivitas tinggi dan mutu yang diterima agroindustri serta adaptif terhadap cekaman biotik dan abiotik.

Pengembangan serat alam yang ramah lingkungan, menurut Bambang, memerlukan dukungan pemerintah terkait penguatan kelembagaan petani serat melalui kebijakan anggaran berbasis kerakyatan, restrukturisasi kelembagaan, pemupukan modal investasi, pengembangan unit bisnis pedesaan, pengembangan kawasan, penguatan modal sosial masyarakat, dan lain-lain.

Peneliti kelahiran Surabaya, 13 Juni 1962 ini merupakan putra kelima dari pasangan (H) Soetomo bin Abdul Kadir (alm) dan Hj. Rr. Soekemi Soelastri binti Soejono (almh). Menikah dengan Hj. Indriati dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Habibi Indra Muhammad, Hendriyanto Fathi Muhammad, dan Marissa Noor Aishalia.

Bambang menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri 22 di Singaraja Bali (1974), Sekolah Menengah Pertama Negeri I di Madiun (1977) dan Sekolah Menengah Atas Negeri IV Surabaya (1980). Memperoleh gelar Sarjana Pertanian di bidang Agronomi Universitas Brawijaya (1984), gelar Master of Agriculture Science di bidang Genetika dan Pemuliaan Tanaman University of Bidhan Chandra Krishi Viswa Vidyalaya (BCKVV), India (1992) dan Doctor of Philosohy di bidang Crop Science University of Western Australia, Perth, Australia (2006).

Mengikuti beberapa pelatihan sesuai bidang kompetensinya, antara lain: Pelatihan Teknik Pemuliaan Tanaman di Balittan, Sukamandi (1988), Training on Germplasm Collection, Evaluation and Characterization (1990) dan Advanced Breeding Tehniques (1992) di Dhaka Bangladesh, Workshop on Application of Biotechnology in the Improvement of Kenaf, Jute and Allied Fibre di Bejing dan Haikou, Cina (1999 and 2000), Visiting Scientist for Sugarcane Breeding di Queensland, Australia (2014) serta Bench Marking Study on Sugarcane Research di Cenicana, Colombia (2017).

Jabatan fungsional peneliti dimulai dari Peneliti Pertama III/b (1990), Peneliti Muda III/c (1994), Peneliti Muda III/d (1998), Peneliti Madya IV/a (2000), Peneliti Madya IV/b (2007), Peneliti Madya IV/c (2010), Peneliti Utama IV/d (2012) dan Peneliti Utama IV/e (2017).

Bambang pernah menduduki jabatan struktural di lingkup Kementan sebagai Kepala Balai Penelitian Tanaman Kelapa (Balitka) di Manado (2008-2010) dan Kepala Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat di Malang (2011).

Bambang telah menghasilkan 134 karya tulis ilmiah (KTI) yang terdiri dari buku, jurnal dan prosiding global dan nasional, berbahasa Indonesia dan Inggris. Juga ikut serta dalam pembinaan kader ilmiah baik sebagai pembimbing ataupun sebagai penguji mahasiswa S-1, S-2 dan S-3 di beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta (IPB, UB, UNIDHA dan UNS).

Ia aktif sebagai editor dan mitra bestari beberapa majalah ilmiah nasional dan internasional, prosiding beberapa pertemuan ilmiah nasional, serta panitia pengarah dan penyelenggara pertemuan teknik ilmiah nasional. Bambang memperoleh tanda penghargaan Satya Lancana Karya Satya XX tahun 2017 dari Presiden Republik Indonesia.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author