TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk (PRBB) sepakat menjalin kerja sama riset dengan PT. Dover Chemical (PT. DC) untuk mengembangkan formula perekat berbasis tanin untuk produk biokomposit.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan naskah Perjanjian Kerja Sama oleh Kepala PRBB BRIN Akbar Hanif Dawam dengan Manager Research and Development PT. DC, Said Afif di Gedung BNC Kawasan Sains Teknologi (KST) Soekarno Cibinong, Jawa Barat, pada Kamis (14/12/2023).
Akbar Hanif Dawam menyampaikan bahwa PRBB memiliki beberapa tema-tema riset, salah satunya terkait dengan perekat yang rendah emisi.
“Dengan adanya kerja sama ini diharapkan terobosan penggunaan bahan-bahan yang bisa menjadikan perekat tersebut seperti yang diinginkan dan diharapkan dunia,” tuturnya.
Penanggung jawab Kerja Sama PRBB BRIN Adi Santoso, mengatakan bahwa tujuan kerja sama ini yaitu riset dalam pengembangan dan penerapan teknologi perekat dan perekatan untuk biokomposit ramah lingkungan, serta untuk memperoleh data studi kelayakan teknis dan ekonomi dari pengembangan produk ramah lingkungan dari bahan baku berlignoselulosa diantaranya limbah hutan tanaman dan hutan rakyat.
Riset ini memiliki satu fokus kegiatan terkait dengan pengembangan perekat berbasis tanin yang berasal dari berbagai jenis tanaman yang akan digunakan dalam pengembangan produk biokomposit.
“Pengembangan perekat berbasis tanin dari dua jenis tanaman meliputi mangrove dan pinus untuk produk biokomposit seperti particleboard, plywood, laminated wood, dan sejenisnya,” jelas Adi yang juga Peneliti Ahli Utama di PRBB BRIN.
Lebih lanjut Adi mengatakan riset kerja sama akan dilaksanakan selama 2 tahun dengan fokus riset pada pengembangan formula perekat berbasis tanin untuk produk biokomposit ramah lingkungan dari limbah hutan tanaman dan hutan rakyat yang akan dikerjakan di PRBB BRIN, sedangkan pembuatan prototipe produknya dilakukan oleh PT. DC.
Adi juga menyampaikan manfaat dari riset ini untuk mengatasi limbah hutan tanaman dan hutan rakyat yang selama ini hanya dibakar dan berkontribusi pada polusi lingkungan dan udara, kemudian menambah nilai ekonomi dan nilai guna biomaterial dari limbah hutan tanaman dan hutan rakyat untuk produk komersial. Selain itu juga, untuk memperkuat produk dengan material yang ramah lingkungan.
“Kami berharap kerja sama ini dapat menghasilkan inovasi produk biokomposit yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi,” pungkas Adi. (Sumber brin.go.id)