Kiprah Prof. Ika Kartika Kembangkan Implan Tulang yang Cocok untuk Pasien Indonesia

TechnologyIndonesia.id – Setiap tahun, sekitar 50 ribu warga Indonesia membutuhkan implan tulang. Namun, sebagian besar implan yang digunakan di rumah sakit berasal dari luar negeri yang tidak sepenuhnya cocok dengan struktur tulang penduduk Indonesia. Ketidakcocokan ini bisa memicu nyeri berkepanjangan, stres mental, hingga kebutuhan operasi lanjutan.

Permasalahan ini disampaikan Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Ika Kartika, M.T saat dikukuhkan menjadi profesor riset bidang logam dan paduan di Jakarta pada Selasa (25/11/2025).

Dalam orasi ilmiahnya berjudul “Pengembangan Material Implan Tulang Permanen dan Sementara untuk Mendukung Kemandirian Kesehatan Nasional” Ika memaparkan memaparkan upaya strategis Indonesia dalam mengembangkan material implan tulang untuk mencapai kemandirian kesehatan nasional.

Ika memaparkan bahwa implan permanen yang kuat dan tahan lama dibutuhkan untuk pasien lansia. Sementara untuk anak-anak, dibutuhkan butuh implan sementara yang bisa terurai seiring tulang tumbuh.

Ia bersama tim risetnya akhirnya mengembangkan implan permanen dan sementara untuk menjawab kebutuhan manusia Indonesia. Implan permanen dikembangkan berbasis paduan logam seperti titanium dan Co–Cr–Mo. Implan sementara (terdegradasi) berbasis magnesium berpori yang akan menyatu lalu menghilang dalam tubuh.

Kepala Pusat Riset Metalurgi BRIN ini menghadirkan inovasi berbasis antropometri penduduk Indonesia, sehingga desain dan material implan lebih sesuai dengan karakteristik lokal.

“Melalui teknologi metalurgi serbuk, kontrol porositas, dan uji biokompatibilitas, diperoleh material berperforma mendekati tulang manusia dengan potensi klinis tinggi,” ungkapnya.

Teknologi Implan Tanpa Semen

Salah satu pencapaian terbesar Ika adalah pengembangan desain implan Total Hip Arthroplasty (THA) yang disesuaikan dengan antropometri tulang panggul penduduk Indonesia. Desain ini dikembangkan menggunakan paduan titanium, niobium, dan tantalum, material unggul untuk implan permanen.

Kini, desain tersebut telah dipatenkan dan membuka jalan bagi teknologi implan tanpa semen berbasis CNC presisi tinggi. Sebuah lompatan penting dalam industri alat kesehatan nasional.

Untuk implan sementara (terdegradasi), Ika menggunakan paduan magnesium–kalsium–zinc berpori, menyerupai trabekula tulang alami. “Dengan teknologi metalurgi serbuk dan senyawa pengembang, tim berhasil menciptakan struktur pori yang meningkatkan integrasi biologis,” ungkapnya

Ika menjelaskan, magnesium berpori ini memiliki laju degradasi yang terkendali, stabil selama dua minggu pemakaian, dan berpotensi besar menggantikan operasi kedua untuk pengangkatan implan.

Doktor Bidang Material Processing

Peneliti kelahiran Bandung, 25 Januari 1972 merupakan anak ke dua dari pasangan Iro Karnawijaya (almarhum) dan Imas Rokayah (almarhumah). Ika menikah dengan Iwan Kurniawan S.KM dan dikaruniai seorang putera, yaitu Muhammad Zaydan Kamil.

Ika menamatkan Sekolah Dasar Negeri Halimun III Bandung pada 1984, Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Bandung (1987), dan Sekolah Menengah Atas Negeri 12 Bandung (1990).

Ia meraih gelar Sarjana Teknik Metalurgi dari Universitas Jenderal Achmad Yani Bandung tahun 1996, gelar Magister Teknik Material dari Institut Teknologi Bandung (2006), dan gelar Doktor bidang Material Processing dari Universitas Tohoku Jepang (2009). 

Ika pernah mengikuti beberapa pelatihan di berbagai negara yang terkait dengan bidang kompetensinya, antara lain pelatihan teknologi pembuatan implan menggunakan electron beam melting (EBM) di Institute for Materials Research Tohoku University Japan (Oktober 2014), Japan Decarbonizations Activities, NEDO Jepang (Maret 2024), dan lain-lain.

Ia pernah menduduki jabatan struktural sebagai Kepala Sub Bidang Rekayasa Metalurgi Pusat Penelitian Metalurgi LIPI (2010–2012), Kepala Bidang Metalurgi Ekstraksi Pusat Penelitian Metalurgi LIPI (2012–2014), dan Kepala Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian Pusat Penelitian Metalurgi dan Material-LIPI (2014–2019). Saat ini, Ika menjabat sebagai Kepala Pusat Riset Metalurgi BRIN .

Jabatan fungsional peneliti diawali sebagai Asisten Peneliti Muda tahun 2000, Asisten Peneliti Madya tahun 2003, Peneliti Ahli Muda tahun 2004, Peneliti Ahli Madya golongan tahun 2015, dan memperoleh jabatan Peneliti Ahli Utama bidang Metalurgi dan Material tahun 2020. 

Ika menghasilkan 85 karya tulis ilmiah (KTI) bersama penulis lain dalam bentuk buku, jurnal, dan prosiding. Sebanyak 56 KTI ditulis dalam bahasa Inggris. Ia juga ikut serta dalam pembinaan kader ilmiah, yaitu sebagai pembimbing jabatan fungsional peneliti, pembimbingan karya tulis ilmiah, serta pembimbing tesis dan disertasi, serta penguji disertasi.

Ika aktif dalam organisasi profesi ilmiah seperti anggota  Japan Institute of Metals and Materials JIMM (2007–2009), anggota Masyarakat Biomaterial Indonesia (2011–2013), anggota Himpunan Peneliti Indonesia HIMPENINDO  (2018–2020), dan anggota Persatuan Peneliti Indonesia PPI (2022–2025).

Ia telah menerima tanda penghargaan Satyalancana Karya Satya X Tahun (2011) dan Satyalancana Karya Satya XX Tahun (2018) dari Presiden RI.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author