Prof I Made Jana Mejaya menduduki rangking profesor riset le 131 di Kementan. Gelar tertinggi bidang penelitian diraihnya berkat temuannya yaitu “Pengembangan Varietas Unggul Jagung Hibrida Adaptif Lahan Kering Mendukung Swasembada Jagung Berkelanjutan”. Dalam orasi pengukuhan Profesor Riset Kementerian Pertanian di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Bogor, Senin 9 April 2018, Made Jana mengungkapkan bahwa hasil riset litbang pertanian untuk pemuliaan jagung tidak kalah dengan yang dihasilkan perusahaan multinasional. Untuk benih jagung Bima-3, pada kondisi “cekaman” kekeringan, Bima-3 mampu menghasilkan rata-rata 6,59 ton/ha. Jumlah produksi tersebut lebih tinggi 11,5% dibandingkan dengan hasil varietas Bisi-2, yang dihasilkan perusahaan multinasional.
Namun, di tingkat petani penggunaan Bisi-2 jauh lebih banyak dari Bima-3, karena proses hilirisasi yang dilakukan perusahaan multinasional lebih baik. Pria kelahiran Buleleng, Bali ini mengharapkan Lembaga Litbang Pemerintah perlu upaya khusus dalam membenahi proses inovasi serta upaya hilirisasinya atau mensosialisasikan hasil teknologi pada masyarakat.
I Made Jana Mejaya, lahir di Tejakula, Buleleng, Bali pada 3 November 1961, anak kedua dari tiga bersaudara dari Ibu Ni Nyoman Darti (almh.) dan Bapak I Ketut Pasek (alm.). Menikah dengan Rianani Poedji Rahajoe, S.H. dan dikaruniai dua orang anak, yaitu Adnya Punia Sarasmita, ST., M.Sc. dan Amirus Saleh Mejaya, S.A.B.
Sejak 2013, berdasarkan Keppres RI No 42/M/2013 tanggal 11 April 2013, Made Jana diangkat sebagai Peneliti Utama. Menamatkan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama diTejakula, Buleleng, Bali pada 1974 hingga 1977, SMA di Singaraja, Bali pada 1981. Hingga hijrah ke Jawa menamatkan pendidikan sarjana Pertanian Jurusan Agronomi dari Univeristas Brawijaya, Malang pada 1985.
Memperoleh gelar Master of Science dan Doctor of Phylosophy bidang Pemuliaan Tanaman dari University of Illinois di Urbana-Champaign, IL, USA pada 1992 dan 2003.
Mengikuti pelatihan Pemuliaan Tanaman di the International Rice Research Institute (IRRI) dan di the University of the Phillippines di Los Banos, Phillippines (1988–1989), serta Pemuliaan Tanaman jagung di the International Research Institute for Maize and Wheat (Centro Internacional de Mejoramiento de Maíz y Trigo, CIMMYT) di Mexico (1995–1996).
Karir strukturan di Kementan sebagai Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara di Ternate (2006-2008, Kepala Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) di Malang (2008-2010), Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) di Subang (2010-2014), dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan di Bogor (2014-2016).
Jabatan fungsional peneliti diawali sebagai Asisten Peneliti Madya (1993), Ajun Peneliti Madya (1995), Peneliti Muda (1998), Peneliti Madya Gol. IV/a tahun 2003, Peneliti Madya Gol. IV/ b tahun 2007, Peneliti Madya Gol. IV/c tahun 2010, Peneliti Utama Gol. IV/d tahun 2012, dan memperoleh jabatan Peneliti Utama golongan IV/e Bidang Pemuliaan dan Genetika Tanaman, tahun 2015.
Sekitar 114 karya tulis ilmiah telah dia rampungkan, baik yang ditulis sendiri maupun dengan penulis lain dalam bentuk buku, jurnal, prosiding, dan makalah yang diterbitkan, termasuk 37 diantaranya dalam bahasa Inggris.
Ikut serta dalam pembinaan kader ilmiah yaitu sebagai pengajar/pembimbing Skripsi S1 pada Universitas Muhammadyah Malang. pembimbing Skripsi S1 dan S2 pada Universitas Brawijaya Malang, serta pembimbing Disertasi S3 pada Institut Pertanian Bogor.
Selain itu juga aktif dalam organisasi profesi ilmiah, yaitu sebagai anggota Agronomy Society of America (1992-2006), Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia cabang Jawa Timur (1993-sekarang), dan Himpunan Peneliti Indonesia (2013-sekarang).
Tanda penghargaan tang diraihnya yaitu Satyalancana Karya Satya XX (2016) dan XXX Tahun (2017) dari Presiden RI.