Kondisi Wilayah Yang Dilanda Karhutla Mulai Pulih

Jakarta – Asap di beberapa wilayah yang dilanda kebakaran hutan dan lahan (karhutla)  berangsur-angsur hilang, seiring hujan yang terus mengguyur beberapa hari terakhir lewat operasi TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca). Jumlah hotspot terus mengalami penurunan dan jarak pandang mulai kembali normal. 

“Kami pantau secara keseluruhan untuk akuntabilitas keberhasilan operasi TMC dari beberapa Posko TMC BBTMC-BPPT. Data stasiun meteorologi untuk kondisi cuaca dan  visibility per jam dari seluruh stasiun tiap wilayah. Data hotspot, selain data curah hujan dan volume air selama operasi TMC berlangsung tentunya,” ujar Tri Handoko Seto, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC-BPPT) di Jakarta, MInggu (29/9/2019).  

Hingga Sabtu (28/9/2019), Posko TMC Riau mengumpulkan data dari beberapa pos pengamatan cuaca seluruh Provinsi Riau. Yaitu, Posmet Bandara Dumai, Posmet Bandara RAPP, Posmet Tambang, Posmet SSK II Pekanbaru, dan Posmet Japura Rengat.

“Jarak pandang pada pagi hari di Riau sekitarnya sudah mampu menjangkau 3- 5 km, dan semakin membaik  sekitar 7- 10 km pada sore hari,” ujar Samba Wirahma, Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT Posko TMC Pekanbaru.

Di Sumatera Selatan, Dwipa W. Soehoed Koordinator BBTMC-BPPT Posko TMC Palembang, mengatakan pantauan pada pagi kemarin di kota Palembang sempat terdeteksi sebaran asap sehingga indeks kualitas udara naik. Namun, lanjut Dwipa, hal itu berbanding terbalik karena hotspot turun. “Sepertinya ada lahan yg baru terbakar di bagian selatan kota Palembang,” ujarnya.

Sementara jumlah titik hotspot di wilayah Sumatera Selatan, kata Dwipa, signifikan berkurang. Hingga Sabtu sore hanya terpantau 1 titik di Kabupaten Musi Banyuasin. Sementara sehari sebelumnya, lanjut dia, tidak ada sama sekali.

Di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, jarak pandang kembali normal dan asap mulai menghilang. Hingga Sabtu kemarin, jarak pandang di sekitar Bandar Udara Tjilik Riwut Palakangkaraya sudah mencapai 7000 meter. “Puncak hotspot tertinggi terjadi pada Rabu kemarin (25/9/2019) yang terpantau capai 1875 titik. Namun pada Sabtu kemarin, tersisa 14 hotspot. Kami sangat bersyukur operasi TMC bisa berjalan baik,” ujar Faisal Sunarto, Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT Posko TMC Palangkaraya.

Hujan cukup merata di wilayah Kalimantan Barat, menurunkan jumlah hotspot secara signifikan pada Sabtu kemarin.  “Asap sudah tidak pekat lagi, radiasi matahari sudah tembus permukaan. Jarak pandang di Lanud Supadio pada siang hari sudah mencapai 6000 km,” ujar Satyo Nuryanto, Koordinator BBTMC-BPPT Posko TMC Pontianak.   Hingga hari ini, operasi TMC BBTMC-BPPT untuk penanggulangan Karhutla masih terus berlangsung di Sumatera dan Kalimantan. Pelaksanaan kegiatan TMC didukung TNI AU untuk penyediaan pesawat dan kru, dan BMKG untuk penyediaan data cuaca. Sedangkan pendanaan kegiatan disuplai Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

You May Also Like

More From Author