TechnologyIndonesia.id – Generasi muda memainkan peran penting dalam pengurangan risiko bencana dan perubahan iklim. Generasi muda dapat menjembatani kebijakan dan aksi serta menciptakan berbagai ide dan inovasi pada sektor tersebut melalui pemanfaatan iptek.
Dengan pemanfaatan Sains, Engineering, Teknologi dan Inovasi (SETI), dan kontribusi dari berbagai pihak termasuk generasi muda, akan dapat lebih meningkatkan ketahanan terhadap bencana dan perubahan iklim.
Melalui kontribusi mereka dalam penelitian, inovasi, edukasi, dan pengaruh kebijakan, periset dan profesional muda dapat membantu mewujudkan perubahan yang positif dalam mitigasi risiko bencana dan perubahan iklim.
Untuk memperkuat jaringan dan platform generasi, periset, dan profesional muda di bidang SETI untuk Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan perubahan iklim, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama UNESCO dan U-INSPIRE menggelar The 3rd International Workshop and Training on Youth and Young Professionals (YYPs) in Science, Engineering, Technology, and Innovation (SETI) for Disaster and Climate.
Workshop dan Training Internasional yang mengusung tema “Resilience: Empowering the Powerful, Overturn Inequality by Building Resiliency” ini digelar di Jakarta pada 4 – 8 Desember 2023.
Peserta kegiatan ini mewakili 100 periset muda dan profesional muda yang terpilih dari 13 negara di Asia berdasarkan kompetensi, passion, komitmen, leadership dan kontribusi dalam menciptakan inovasi dalam SETI di bidang ketahanan risiko bencana dan perubahan iklim.
Kegiatan ini, diharapkan dapat mewujudkan science-based policy sebagai kontribusi BRIN dalam meningkatkan daya saing yang selaras dengan arah pembangunan. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan partisipasi, keterwakilan, dan keterlibatan pemuda dalam SETI untuk ketahanan bencana dan perubahan iklim di kancah nasional dan global.
Melalui partisipasi dalam platform regional dan nasional, para peseta juga dapat meningkatkan peluang pengembangan kompentensi profesionalnya.
Kegiatan ini juga merupakan bentuk adanya keberlanjutan/kesinambungan pelibatan dan kolaborasi YYP dalam SETI untuk ketahanan bencana dan perubahan iklim di daerah.
National Professional Officer for Disaster Risk Reduction and Tsunami Information Center, UNESCO Office Jakarta, Ardito M Kodijat mengungkapkan UNESCO sebagai Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB, sangat menekankan keterlibatan dan pemberdayaan pemuda. UNESCO menyadari pentingnya memanfaatkan kreativitas, energi, dan ide-ide generasi muda untuk membangun dunia yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Bersama dengan organisasi-organisasi lain yang terlibat dalam workshop ini UNESCO menyadari masih adanya kesenjangan dalam pemberdayaan kapasitas Iptek kaum muda untuk membangun risiliensi terhadap bencana dan perubahan iklim.
“Dengan melibatkan pemuda kita akan menumbuhkan generasi yang tidak hanya sadar akan isu-isu iklim dan kebencanaan namun juga secara aktif berkontribusi dalam membangunketahanan. Workshop ini diharapkan akan memberikan akses dan memastikan generasi muda dapat menyuarakan pandangan dan kekhawatiran mereka,” ujar Ardito.
“Kaum muda perlu selalu dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, menerapkan strategi, dan mengurangi kesenjangan. Kaum muda perlu selalu diberikan kesempatan untuk bisa berpartisipasi aktif dalam menciptakan masyarakat yang lebih aman dan berketahanan,” imbuhnya.
Sementara itu, Secertary General U-INSPIRE Alliance yang juga Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa mengatakan kegiatan ini memberikan kesempatan bagi anak muda untuk membangun dan memperkuat jaringan dan dialog antara anak muda, pembuat kebijakan, akademia, komunitas, dan dunia usaha pada level regional Asia Pacific, yang pada gilirannya menciptakan kesinambungan dalam merespons dan menjadikan ilmu pengetahuan, rekayasa, teknologi dan inovasi membangun resiliensi bencana dan perubahan iklim.
“Aliansi U-INSPIRE telah menjalin hubungan dengan organisasi pemuda lainnya untuk berbagi pengalaman dan berbagi pengetahuan di tingkat lokal dan regional. Hal ini perlu dilanjutkan dan ditingkatkan,” ujar Rahma.
Ke depan, pihaknya berharap dapat terlibat dengan lebih banyak lembaga internasional, pemangku kepentingan nasional, serta organisasi pemuda dan profesional muda, untuk lebih kuat memberdayakan potensi pemuda dalam berkontribusi terhadap agenda global.