Jakarta, technology-indonesia.com – Menutup Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2017, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto, menyampaikan rekomendasi hasil rumusan tiga bidang yang menjadi fokus kongres.
Kongres yang berlangsung pada 17-19 Juli 2017 ini fokus membahas tiga bidang teknologi, yaitu Teknologi Kesehatan, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan Teknologi Transportasi. KTN 2017 bertujuan menyiapkan Rekomendasi Teknologi dalam mendukung pembangunan nasional.
“Rekomendasi ini dihasilkan dari pemaparan dan diskusi intensif dan produktif selama berlangsungnya kongres dipastikan merupakan intisari dari berbagai permasalahan, pemikiran, dan tawaran solusi yang sesuai dengan situasi dan tantangan terkini. Sehingga apabila rekomendasi ini ditindaklanjuti secara konkrit diharapkan dapat membuka jalan bagi solusi yang signifikan bagi kemajuan Indonesia ke depan,” kata Unggul pada acara penutupan KTN 2017 di Gedung BPPT Jakarta, Rabu (19/7).
Sama dengan kongres tahun lalu, lanjutnya, hasil rekomendasi akan sampaikan ke para menteri dan presiden.
“Mudah-mudahan apa yang telah kita sampaikan tahun lalu, kalau semua belum bisa ditindaklanjuti, kami harapkan masih bisa atau ada waktu untuk ditindaklanjuti. Hal yang sama untuk rekomendasi KTN 2017, kita akan menyampaikan kepada para pemangku kepentingan, para menteri, DPR, dan presiden,” terang Unggul.
Kepala BPPT berharap hasil KTN 2017 akan mampu mengangkat bangsa Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.
Beberapa substansi penting dalam kongres untuk komisi teknologi antara lain industri farmasi dan alat kesehatan nasional sudah saatnya melakukan transformasi menuju industri yang mengedepankan riset dan inovasi. Industri bahan baku obat dan alat kesehatan merupakan industri hulu yang penting dikembangkan untuk memperkuat struktur industri farmasi dan alat kesehatan nasional.
Substansi penting lainnya adalah mengenai infrastruktur riset dan inovasi, serta dukungan kebijakan dan regulasi yang operasional. Selain itu roadmap produk yang terverifikasi dalam kerangka waktu capaian (output/outcome based time line) yang terukur menjadi acuan penting dalam melakukan percepatan aksi industrialisasi produk farmasi dan alat kesehatan dalam negeri yang kompetitif.
Pembangunan di bidang kesehatan merupakan salah satu pilar utama pembangunan nasional. Untuk itu, penguatan industri farmasi dan alat kesehatan nasional menuju industri integratif, berdaya saing dan mampu mewujudkan kemandirian obat dan alat kesehatan nasional menjadi substansi penting dalam kongres ini.
“Saya ingin menggarisbawahi bahwa teknologi merupakan faktor yang sangat penting untuk mendukung penguatan dan percepatan kemandirian dan daya saing industri dan alat kesehatan, namun masih perlu dukungan faktor lainnya,” terang Unggul.
Pada KTN 2017, BPPT meluncurkan buku Outlook Teknologi Kesehatan edisi kedua yang khusus membahas analisis dan kebutuhan teknologi produksi bahan baku dan obat herbal untuk dapat dijadikan rujukan dalam melakukan riset dan inovasi teknologi untuk mendukung daya saing industri herbal nasional.
Artikel Terkait : Rekomendasi KTN 2017 Bidang TIK