Perusahaan Swasta di Bekasi Bangun Monorail Untuk Atasi Kemacetan Perkotaan

Tanpa ribut-ribut, PT. Melu Bangun Wiweka (MBW) sedang mengembangkan monorail lokal yakni monorail UTM-125 nya. Monorail yang berkapasitas 125 penumpang per gerbong dengan dua gerbong dan 22 tempat duduk tersebut diklaim memiliki komponen lokal  sebesar 96% yang meliputi resources maupun teknologi.

“Monorail bukan satu-satunya solusi untuk masalah kemacetan, namun harus terintegrasi dengan transportasi umum lainnya seperti MRT.  Monorail efisien karena diletakkan di atas jalan yang sudah ada tidak perlu pembebesan lahan yang luas,” ujar Direktur Utama PT. MBW, Kusnan Nuryadi.

Sayangnya, monorail tersebut belum belum dilakukan proses pengujian dan sertifikasi. Pengujian dan sertifikasi monorail lokal memerlukan satu train set prototype yang terdiri dari 3 car. Kemudian untuk mengetahui fungsi dan biaya yang lebih kuat perlu dibuat lintasan sepanjang 48M. Dan untuk mengetahui kehandalan, kenyamanan dan keamanan diperlukan lintasan test sepanjang 1500M. Lalu untuk menguji kelayakan operasional dibuat kriteria spesifikasi dan standar untuk sertifikasi.

Sementara itu Staf Ahli Bidang TIK dan Transportasi Ad.Interim Kementerian Riset dan Teknologi, Hari Purwanto saat kunjungan studi ke PT. MBW di Tambun Bekasi,  mengatakan, kendaraan listrik menjadi perhatian pemerintah terutama untuk transportasi massal. Kemenristek fokus kepada hal tersebut karena electric car merupakan kendaraan yang murah, aman dan ramah lingkungan.

“Kami apresiasi dengan apa yang sudah dikembangkan MBW terutama karena telah melakukan  kegiatan riset dan pengembangan secara mandiri. Ke depan teman-teman Ristek dan LPNK bisa lebih membantu,” kata Hari Purwanto.

Hal senada diungkap Tenaga Ahli Menristek Bidang Jaringan Publik, Sidki Wahab, yang mengatakan bahwa teknologi yang telah mampu dikembangkan oleh perusahaan lokal harus ditindaklanjuti dengan dukungan. Sehingga pemahaman antara pihak industri dan pemerintah sama.

Dalam kunjungan itu hadir  Asisten Deputi Investasi Iptek, Agus Pudji Prasetyono, Asisten Deputi Iptek Pemerintah, Pariatmono, Kepala Biro Umum, Mujianto, dan undangan lainnya.

Dengan adanya monorail sebagai angkutan massal ini diharapkan menjadi salah satu alternatif mengatasi kemacetan. Dengan begitu dapat menampung penumpang dalam jumlah yang besar dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di jalan raya.

Monorail merupakan salah satu moda transportasi yang berbasis rell tunggal dengan penggerak berupa motor listrik. Rel monorail bisa berupa balok beton ataupun balok baja dan kendaraannya mencengkram rel tersebut (straddle type) atau menggantung (suspended). Desain guideway monorail ramping, tidak menghabiskan lahan dapat dipasang di media jalan dan masih banyak menghasilkan ruang terbuka.

Sistem transportasi ini dapat dijadikan alternatif angkutan massal perkotaan. Selain itu monorail  cocok untuk angkutan perkotaan di Indonesia mengingat keterbatasan lahan dan kepadatan bangunan di kota-kota besar di Indonesia.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author