Pasang Badan Demi Iptek

Jarang-jarang ada pejabat seperti Dahlan Iskan. Meski Menteri BUMN Dahlan Iskan hampir saja kehilangan nyawa saat kecelakaan ‘Ferrari’ Tucuxi di Magetan, Jawa Timur. Ia malah berucap siap menantang maut dalam test drive demi iptek.

“Saya bertekad mengabdikan badan saya untuk ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk badan saya,” kata Dahlan, Selasa (8/1).

Menurut Dahlan, bila dia menyuruh orang lain untuk melakukan uji coba kendaraan itu, maka orang lain itu yang akan kehilangan nyawa. Selama demi kepentingan ilmu pengetahuan, Dahlan siap mengorbankan apa pun, ujarnya.

Setelah lolos dari kanker hati, ia bertekad tubuhnya boleh dipakai untuk uji coba apapun meskipun berisiko terhadap badannya sendiri. Dahlan juga mengakui dirinya sudah menjadi percobaan stem cell dan kemudian uji coba mobil Tucuxi ini.

“Saya mendapatkan pelajaran teknologi yang sangat-sangat berharga untuk keselamatan manusia di masa yang akan datang,” ujarnya.

Kecelakaan mobil itu terjadi di Plaosan, Magetan, Jatim pada Sabtu (5/1) pukul 13.00 WIB. Saat itu, konvoi mobil Dahlan yang dalam kawalan polisi tengah melaju menuju Magetan dari Tawangmangu. Rem mobil blong dan Dahlan akhirnya memilih menabrakkan mobil ke tebing. Langkah itu dilakukan guna menghindari menabrak pengendara lain.

Pengusutan kasus kecelakaan di Plaosan, Magetan, polisi telah memeriksa 11 saksi. Dan Dahlan Iskan direncanakan akan diperiksa dalam minggu ini. Polisi juga akan melakukan gelar perkara di Mapolda Jatim pada Rabu (9/1/2013).

Seperti diketahui perancang Tucuxi adalah Danet Suryatama. Sewaktu merancang ia mengatakan sistem rem mobil tidak ada masalah. Namun karena sudah diutak-utik oleh bengkel Kupu-kupu Malam dan tim Dahlan sendiri kemungkinan ada perubahan.

Danet mengungkapkan pihaknya sudah tidak diperbolehkan mengakses kendaraan tersebut sejak Jumat malam tanggal 21 Desember 2012. Sementara Danet menyerahkan mobil itu ke Dahlan Iskan pada tanggal 20 Desember 2012.

Sejak itu, akses Tim ElektrikCar yang merupakan tim Danet tidak mendapat akses untuk melakukan pemeliharaan kendaraan dan servis, yang menurut mereka dilarang dan sudah ditiadakan oleh pihak Pak Dahlan (c.q. Pak Amik).

Danet baru menyadari bahwa pada hari Rabu 26 Desember 2012 mobil sudah diboyong kembali ke Yogyakarta dalam hal ini ke bengkel Kupu-Kupu Malam dengan supervisi dari Rudi Purnomo dan Kunto Wibisono serta Ricki Elson dari pihak Dahlan Iskan untuk dibongkar dengan segala alasan yang salah satunya adalah untuk penyempurnaan kendaraan.

“Karena kami tidak mempunyai akses ke kendaraan tersebut dan karena telah terjadinya pembongkaran serta penggantian peralatan dari mobil tersebut, kami dari Tim ElektrikCar menyatakan tidak bertanggung-jawab atas apa yang terjadi saat ini,” katanya, Minggu (6/1/2012).

Danet menjelaskan ia mengetahui informasi bahwa penyebab kecelakaan adalah karena adanya rem yang blong  dari observasi foto-foto sebelum dan setelah pembongkaran ternyata ada penggantian electric vacuum pump (untuk memperoleh tenaga penghisap bagi rem booster) dengan peralatan yang kami tak ketahui performanya.

“Electric vacuum pump ini sangat penting bagi mobil elektrik untuk menghasilkan daya rem bagi kendaraan secara handal. Alat ini apabila diganti dengan produk lain yang tidak reliable akan mengakibatkan kehilangan daya rem,” papar Danet.

Karena semua pembongkaran yang dilakukan tanpa seijin dan sepengetahuan itulah yang menurut Danet sangat dia khawatirkan yakni mobil jadi kehilangan performa kendaraan serta feature safety yang telah dipasang pada kendaraan listrik Tucuxi. Apalagi, pembongkaran ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak qualified untuk melakukannya.

“Kami saat ini juga berharap pada masyarakat dan tim evakuasi mobil dimana Tucuxi berada untuk berhati-hati melakukan evakuasi kendaraan. Ada arus listrik bertegangan tinggi pada mobil tersebut yang penanganannya harus dilakukan oleh orang/tim yang berpengalaman. Hal inilah yang perlu diperhatikan saat ini,” jelasnya. (dtc)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author