TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan teknologi WoodPlastic, alternatif bioplastik berbasis kayu yang sepenuhnya berasal dari sumber alami. Inovasi material ramah lingkungan ini merupakan upaya BRIN untuk mengurangi limbah plastik dan pengembangan ekonomi hijau.
Inovasi WoodPlastic ini dipamerkan dalam Indonesia Research and Innovation Expo (InaRI Expo) 2025 pada 28-30 Oktober 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta. INARI Expo merupakan salah satu rangkaian kegiatan Indonesia Technology and Innovation (INTI) Expo 2025
Peneliti Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk, Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan BRIN, Prabu Satria Sejati mengatakan bahwa WoodPlastic yang dikembangkannya merupakan hasil riset studi doktoral di Université de Lorraine, Prancis.
Prabu menjelaskan, WoodPlastic memanfaatkan serbuk kayu atau lignoselulosa lainnya seperti bambu dan rotan. Material tersebut kemudian direaksikan dengan asam lemak, tanpa tambahan polimer termoplastik sintetis.
WoodPlastic memiliki sifat translusen, fleksibel, serta hidrofobik atau tahan air. Dari aspek kekuatan mekanik, material ini berada di antara polietilena (PE) dan polipropilena (PP) yang selama ini menjadi standar pada kemasan plastik industri.
Kelebihan lainnya, produk ini dapat didaur ulang dengan cara dilelehkan ulang dan dicetak kembali sesuai kebutuhan. “Produk akhirnya 100 persen bahan alami dan tidak mengambil sumber pangan seperti pati. Dengan demikian, material ini tidak berdampak pada ketahanan pangan,” ujarnya.
Terkait manfaat ekologisnya untuk jangka panjang, Prabu mengatakan bahwa saat ini sedang dilakukan penelitian mengenai pengujian biodegradabilitasnya. Teknologi ini juga memiliki proses produksi yang relatif sederhana dan tidak menggunakan pelarut kimia, sehingga dinilai lebih efisien dan ramah lingkungan.
Keunggulan WoodPlastic tidak hanya kompetitif, tetapi juga mampu menjadi opsi material berkelanjutan di berbagai sektor. Material ini juga memiliki potensi untuk diaplikasikan dalam pembuatan kemasan, industri tekstil, pembuatan produk medis seperti patch, hingga untuk interior kendaraan pada industri otomotif.
Pengakuan internasional terhadap riset ini telah diwujudkan melalui paten Prancis nomor FR2205776, dengan daftar inventor dari Prancis dan Indonesia.
Prabu mengungkapkan, saat ini bahkan salah satu brand fashion mewah Eropa telah menunjukkan ketertarikan dalam pengembangan WoodPlastic. Ini menunjukkan bahwa material ini dapat digunakan untuk industri luxury (barang mewah). (Sumber: brin.go.id)
WoodPlastic, Alternatif Bioplastik Berbasis Kayu
