Jakarta, Technology-Indonesia.com – Muhammad Faiz Majdi, siswa MTs Umdatur Rosikhien Jakarta Timur berhasil meraih Juara Pertama Kompetisi Roket Air Regional (KRAR) Jabodetabek dan Banten yang digelar di gedung ISC/PP-IPTEK, area Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur pada 24 – 25 September 2022.
Juara 2 kompetisi ini diraih oleh Sabrina Laudya Azahra dari SMA Al-Halimiyah Jakarta, dan Juara 3 diraih oleh Raihan Ali Waluyo dari SMA Islam Al Azhar 8 Bekasi.
Sementara Juara Harapan 1 diraih oleh Muhammad Zaky Nur Ihsan dari Bimbel ELC – SMPN 193 Jakarta. Juara Harapan 2, Shofiyah Salsabila dari SMAI PB Soedirman Jakarta, serta Juara Harapan 3 Nadine Zafira Putri Anasthasia dari SMPN 233 Jakarta.
KRAR Jabodetabek & Banten 2022 digelar Indonesia Science Center (ISC) atau Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Tahun ini kompetisi roket air ini digelar secara offline, setelah 2 tahun vakum karena pandemi Covid-19.
Direktur Operasional ISC, Didik Adiarsah menjelaskan, kompetisi roket air merupakan ajang adu keterampilan pelajar usia 12 – 16 tahun dalam pembuatan dan peluncuran roket air yang digelar secara berjenjang dari tingkat regional, nasional, hingga internasional.
“Roket air digunakan sebagai media dalam menjelaskan prinsip sains yang dikenal dengan Hukum Newton,” jelas Didik melalui keterangan tertulis pada Minggu, 25 September 2022.
KRAR Jabodetabek dan Banten 2022 diikuti oleh sebanyak 359 orang pelajar yang berasal dari 109 sekolah dari tingkat SD – SMA se-derajat. Kompetisi ini terdiri dari 2 sesi, yakni pembuatan roket air dan peluncuran roket air.
Lebih lanjut Didik menjelaskan bahwa pada 24 September 2022 para peserta dibekali pelatihan dalam kegiatan workshop pembuatan roket air. Para peserta membuat 1 buah roket, dilanjutkan dengan membuat 1 buah roket kompetisi.
Roket air terbuat dari minimal dua buah botol plastik berkarbonasi yang dirakit menjadi satu bagian badan (body) roket air. Badan roket dilengkapi sirip yang terbuat dari bahan infraboard atau sterofoam tebal yang dipotong dan dibentuk seperti sirip roket pesawat ulang alik.
Desain sirip roket bentuknya dapat bermacam-macam tergantung dari kreativitas para peserta. Namun dalam kompetisi ini bentuk sirip roket sudah ditentukan oleh panitia ISC. Setiap sekolah, diberikan kesempatan melakukan uji coba peluncuran sebanyak 1 kali dan memilih 1 perwakilannya.
Pada 25 September 2022, para peserta melakukan 2 kali peluncuran roket air. Penilaian akan diambil dari jarak yang terdekat dengan target. Jarak dari titik luncur ke target adalah sepanjang 50 meter. Setelah penilaian, 50 peserta dengan skor terbaik wilayah Jabodetabek & Banten berhak mengikuti ke Kompetisi Roket Air Nasional.
“Kompetisi roket air bertujuan mewadahi potensi bidang sains bagi generasi muda untuk terus berkembang dan turut berperan serta dalam kemajuan teknologi di bidang antariksa,” jelas Didik.
Selain itu, KRAR dilakukan sebagai tahap awal kompetisi roket air selanjutnya, yakni Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN) dan Kompetisi Roket Air Internasional se-Asia Pasifik (KRAI) yang tahun ini diselenggarakan secara online oleh Asia Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF) di bulan November mendatang.
Kegiatan KRAR selain dilakukan di wilayah DKI Jakarta dan Banten juga digelar di beberapa provinsi oleh masing-masing Science Center Daerah (SCD). Pemenang terbaik dari masing-masing wilayah akan menuju tingkat Nasional pada 8 Oktober 2022 di ISC, Jakarta.
“ISC sebagai science center pertama di Indonesia dan salah satu wahana pembelajaran iptek bagi masyarakat, khususnya generasi muda memiliki peran strategis dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia sesuai dengan visi dan misi negara,” pungkas Didik.
Siswa MTs Umdatur Rosikhien Raih Juara I Kompetisi Roket Air Regional Jabodetabek & Banten 2022
