Jakarta, Technology-Indonesia.com -Laboratorium Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) Badan Standardisasi Nasional (BSN) mendapatkan tambahan pengakuan internasional atas kemampuan pengukuran dan kalibrasi (Calibration and Measurement Capability – CMC) yang dimiliki. 4 CMC baru di bidang pengukuran besaran gaya dan 1 CMC di bidang pengukuran besaran torsi berhasil mendapatkan pengakuan dari Bureau International des Poids et Mesures (BIPM) atau Biro Internasional untuk Ukuran dan Timbangan.
Pengakuan internasional tersebut, diharapkan dapat menjadi pendorong untuk peningkatan kualitas dan daya saing produk dari industri dalam negeri serta keberterimaannya di pasar global.
Direktur Standar Nasional Satuan Ukuran Mekanika, Radiasi dan Biologi BSN, A. Praba Drijarkara mengatakan metrologi gaya dan torsi merupakan aspek yang tidak terpisahkan dalam rekayasa material dan perancangan teknik pada berbagai bidang dengan berbagai pengujiannya. Misalnya dalam bidang konstruksi, metrologi gaya dan torsi mendukung dalam pengujian kekuatan bahan untuk pembangunan jalan, jembatan, gedung dan lain sebagainya.
“Dalam bidang transportasi dapat mendukung industri otomotif, perkapalan maupun kedirgantaraan, dan meningkatkan jaminan keselamatan pengunaan alat transportasi tersebut. Ini menjadi penting mengingat saat ini pemerintah terus mendorong penggunaan transportasi massal serta mendorong pengembangan kendaraan listrik,” jelas Praba di Serpong, Tangerang (5/6/2021).
Menurut Praba, setiap alat ukur, baik yang ada di industri maupun laboratorium pengujian, harus tertelusur ke Sistem Internasional melalui laboratorium kalibrasi. Laboratorium kalibrasi memiliki peran dalam rangkaian pengukuran yang tepat untuk menjamin mutu produk industri.
Karena itu, untuk menjamin pengukuran tersebut, kita membutuhkan suatu jaminan bahwa laboratorium kalibrasi memiliki kompetensi dan kemampuan untuk melakukan pengukuran. Salah satunya melalui kegiatan Uji Banding Laboratorium Kalibrasi yang acuannya disediakan oleh Laboratorium SNSU BSN.
Guna mendapakatkan keberterimaan internasional, BSN telah melakukan kerja sama dengan organisasi metrologi regional yaitu Asia Pacific Metrology Programme (APMP) serta organisasi internasional yaitu BIPM sehingga hasil kalibrasi yang dilakukan Laboratorium SNSU dapat diterima oleh negara yang telah menjadi anggota APMP maupun BIPM. Diharapkan, seluruh laboratorium yang beroperasi dan terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) memiliki jaminan pengukuran dan ketertelusuran ke Sistem Internasional.
Situasi saat ini, lanjut Praba, seringkali ekspor produk Indonesia terkendala dalam pemenuhan berbagai regulasi yang ditetapkan oleh negara tujuan ekspor. Dalam hal ekspor mobil misalnya, terdapat regulasi pemenuhan standar New Car Assessment Programme (NCAP) berupa uji tabrak untuk memastikan keamanan pengendaranya. Sehingga Laboratorium SNSU-BSN akan terus berkontribusi dan bersinergi dengan laboratorium kalibrasi, industri dan berbagai lembaga riset dalam negeri untuk dapat mengatasi kendala-kendala tersebut dengan peningkatan kualitas produksi dan pemenuhan regulasi.
Setidaknya terdapat 81 pemangku kepentingan dari laboratorium kalibrasi, industri dan perguruan tinggi yang melakukan kalibrasi alat ukurnya ke laboratorium gaya dan torsi SNSU-BSN. Dari 81 pemangku kepentingan ini, ketertelusuran pengukuran berkembang ke berbagai industri yang ada di Indonesia.
Praba menjelaskan, lingkup gaya pengakuan internasional telah mencakup seluruh rentang layanan kalibrasi Laboratorium SNSU-BSN yaitu mulai dari kapasitas 0,04 kN (kilonewton) hingga 5.000 kN, sedangkan untuk lingkup torsi mulai dari 100 N∙m (newton meter) hingga 2.000 N∙m.
Pengakuan atas kemampuan pengukuran dan kalibrasi Laboratorium SNSU-BSN ini diperoleh melalui rangkaian proses yang panjang antara lain asesmen atau penilaian oleh mitra bestari, serta uji banding dengan lembaga metrologi negara lain. Laboratorium SNSU-BSN telah mengikuti beberapa uji banding di lingkup Asia-Pasifik maupun global untuk bidang pengukuran gaya dan torsi.
Seluruh capaian dan pengakuan tersebut dapat dilihat dalam situs Key Comparison Database yang dikelola oleh BIPM (https://www.bipm.org/kcdb/). Dengan penambahan ini, total jumlah CMC dari BSN yang telah diakui oleh BIPM berjumlah 149 CMC.