Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Standardisasi Nasional (BSN) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta untuk memperkenalkan standardisasi dan penilaian kesesuaian. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan yang diwakili oleh Sekretaris Utama BSN, Nasrudin Irawan dan Wakil Walikota Surakarta, Teguh Prakosa, pada Kamis (17/03/2022).
Nota kesepakatan tersebut melingkupi pertukaran informasi, penyebarluasan informasi, serta promosi standardisasi dan penilaian kesesuaian; penerapan Standar Nasional Indonesia/SNI (pembinaan kepada industri, pelaku usaha, institusi, organisasi dan fasilitasi sertifikasi SNI kepada Usaha Mikro Kecil); serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian.
Nasrudin menilai, Surakarta memiliki potensi yang dapat dikembangkan melalui standardisasi dan penilaian kesesuaian. “Kerja sama yang dapat ditindaklanjuti misalnya peningkatan pelayanan publik berstandar internasional (SNI ISO 9001, SNI ISO 37001 dan SNI ISO/IEC 27001), pengembangan pasar rakyat ber-SNI, serta pengembangan standar CHSE di sektor usaha jasa pariwisata,” tutur Nasrudin.
Dalam kesempatan ini Wakil Walikota Surakarta, Teguh Prakosa, menekankan bahwa melalui kerja sama ini dapat meningkatkan daya saing dan nilai tambah bagi Pemerintah Kota Surakarta.
Rangkaian kegiatan dalam rangka mengisi implementasi Nota Kesepakatan ini diantaranya adalah Sosialisasi Tata Kelola Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian di Pemerintah Daerah serta Sosialisasi SNI Bina UMK yang akan dihadiri oleh seluruh SKPD di Kota Surakarta dan pelaku usaha.
Selain itu, BSN juga berencana menyelenggarakan pameran Indonesia Quality Expo (IQE) Tahun 2022 di Surakarta pada bulan Oktober. Pemerintah Kota Surakarta pun telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung BSN dalam mensukseskan kegiatan IQE ke-10.
Pameran IQE merupakan kegiatan tahunan BSN untuk memberikan gambaran kepada masyarakat tentang penerapan SNI. Inti kegiatan IQE adalah pameran produk ber-SNI yang diharapkan dapat memberikan gambaran kepada masyarakat, pelaku usaha, UMKM, maupun aparat pemerintah daerah, tentang keberhasilan UMKM yang sudah menerapkan SNI, keberhasilannya, serta dampak ekonominya.
Melalui kerja sama ini, BSN dan Pemerintah Surakarta dapat saling melengkapi dan mendukung satu sama lain.
“Saya harap, akan tercipta keseimbangan secara holistik dalam pembinaan dan pengembangan standardisasi dan penilaian kesesuaian untuk mendukung terwujudnya pelayanan publik/tata kelola pemerintahan yang baik,” pungkas Nasrudin.