BRIN Kukuhkan Empat Peneliti sebagai Profesor Riset

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Majelis Profesor Riset mengukuhkan empat orang peneliti di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai Profesor Riset di Jakarta pada Rabu (28/9/2022). Secara nasional, peneliti yang dikukuhkan merupakan Professor Riset ke 638, 639, 640, 641 dari 5.550 peneliti dan Profesor Riset ke 15, 16, 17, dan 18 di lingkungan BRIN.

Keempat peneliti tersebut adalah Anang Hari Kristanto dari Organisasi Riset (OR) Hayati dan Lingkungan, Angela Mariana Lusiastuti dari OR Kesehatan, Dina Bisara dari OR Kesehatan, serta Erni Budiwanti dari OR Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora.

Pada kesempatan tersebut, Anang Hari Kristanto dikukuhkan sebagai Profesor Riset Bidang Pemuliaan Genetika. Dalam orasinya, Anang menyampaikan tentang domestikasi ikan air tawar asli Indonesia. Beberapa proses domestikasi dilakukan untuk menghasilkan jenis ikan budidaya yang baik.

Tantangan dalam domestikasi ikan yang dihadapi yakni menciptakan kit yang dapat mendeteksi secara cepat induk ikan yang siap dipijahkan sehingga dapat lebih efisien dalam pemilihan induk matang gonad dan penggunaan hormon pemijahan.

Angela Mariana Lusiastuti yang dikukuhkan sebagai Profesor Riset Bidang Kesehatan Ikan dan Lingkungan menyampaikan orasi tentang inovasi berupa vaksin yang dikembangkan guna untuk budidaya ikan air tawar berkelanjutan.

Angela menyampaikan aplikasi vaksinasi pada budidaya ikan air tawar dapat meningkatkan sintasan ikan lebih dari 10%. Tantangan yang masih harus dilalui kedepannya adalah meminimalkan berkembangnya penyakit dan mengurangi penggunaan antibiotika yang membahayakan kesehatan manusia, hewan dan lingkungan.

Dina Bisara yang dikukuhkan sebagai Profesor Riset Bidang Kesehatan Masyarakat menyampaikan hasil orasi berupa foto toraks dan tes cepat molekuler (TCM) yang merupakan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penemuan kasus TBC.

Kombinasi skrining gejala dan foto toraks dapat menambah penemuan kasus TBC dan penggunaan TCM untuk diagnosis TBC akan berdampak pada peningkatan cakupan kasus yang ditemukan dan diobati sehingga mengurangi penularan yang akhirnya kasus TBC dapat ditekan.

Sementara Erni Budiwanti dikukuhkan sebagai Profesor Riset Bidang Antropologi Agama. Ia menyampaikan orasi bagaimana mengelola keberagaman agama dalam ruang publik. Isu utama dalam negara yang pluralistik, seperti Indonesia, adalah keragaman (diversity) dan kesatuan (unity).

Konflik yang mengatasnamakan agama sebagai bagian dinamika keberagaman. Karena itu ruang publik dalam masyarakat idealnya merepresentasikan koeksistensi damai, disamping itu pemerintah dalam peran kebijakan pada Negara juga diharapkan tidak mengabaikan aspirasi dan kepentingan minoritas agama.

Tanggungjawab Besar

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan gelar Profesor Riset adalah gelar tertinggi yang dicapai oleh seseorang dalam karirnya sebagai periset. Menurutnya, meskipun Profesor Riset bukan gelar secara kepegawaian sebagai ASN, namun gelar ini memberikan beban tambahan yang tidak ringan kepada yang telah dikukuhkan.

“Profesor Riset juga memiliki tanggungjawab yang sangat besar, tidak hanya untuk dirinya sendiri. Kita harapkan, Profesor Riset menjadi penghela terdepan untuk kelompok-kelompok risetnya, karena itulah tanggungjawab menjadi Profesor Riset,” sambung Handoko.

Handoko mengatakan bahwa proses transformasi BRIN masih terus berjalan sampai sekarang dan merupakan milestone perubahan besar dalam kelembagaan riset di Indonesia.

“Demi mewujudkan milestone ini sungguh tidak mudah, mengingat SDM BRIN berasal dari berbagai macam entitas dengan latar belakang berbeda yang bergabung menjadi satu,” tegasnya.

Handoko mengingatkan kembali, satu tahun perjalanan BRIN menjadi lembaga riset dan inovasi di Indonesia akan terus memiliki tantangan. Namun yang harus diingat adalah amanah dari Negara kepada tujuan dibentuknya BRIN, yaitu untuk memperbaiki ekosistem riset dan inovasi di Indonesia secara fundamental.

Menurut Handoko, yang terpenting kita harus tetap fokus dalam mengupayakan dan memberdayakan yang ada pada diri kita, baik itu bagi para pelaku litbangjirap: peneliti, perekayasa, pengembangan teknologi nuklir, maupun kelompok-kelompok pendukung aktivitas riset, untuk memberikan yang terbaik memajukan riset dan inovasi di Indonesia.

“Pengalihan SDM Periset ke BRIN diharapkan dapat menjadikan kita lebih bersemangat dan berharap kepada semua SDM mampu membawa BRIN menjadi Lembaga riset yang lebih kuat,” tutur Handoko.

Pengukuhan Profesor Riset ini diharapkan bisa menjadikan semangat bagi para periset lainnya, agar kaderisasi serta kompetensi pada kepakaran tertentu tetap terjaga dan berkesinambungan.

“Kaderisasi ini penting untuk terus menghasilkan hasil penelitian yang berkualitas untuk terus dikembangkan guna mendukung sustainability pembangunan. Seperti harapan Indonesia, harapannya BRIN selalu memiliki terobosan atau inovasi baru untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik,” pungkas Handoko.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author