Jakarta, Technology-Indonesia.com -Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional yang sekarang berganti nama menjadi Pekan Pemuda Inovasi dan Riset Nasional (PIRN) tahun ini kembali dilaksanakan secara luring. Program pembinaan ilmiah ini sempat tidak diselenggarakan pada 2020 dan dilaksanakan secara daring pada 2021, karena pandemi Covid-19.
Tahun ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Direktorat Manajemen Talenta bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Pekan PIRN XX, di NTB pada 11-16 Juli 2022.
Pekan PIRN merupakan kegiatan ilmiah di lapangan terbuka yang berorientasi pada penelitian yang mencakup Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, serta Bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknik (Teknik Rekayasa) bagi siswa setingkat SMP dan SMA serta guru pembimbing. Pada penyelenggaraan Pekan PIRN kali ini juga memiliki kelas pembelajaran bagi mahasiswa.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan Pekan PIRN merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab pemerintah terhadap pengembangan kesadaran ilmiah di masyarakat Indonesia yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan perkembangan zaman. Keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan untuk keberlanjutan pembangunan dan pembinaan generasi bangsa.
Sesuai tema strategis PIRN XX yang mengangkat isu global mengenai pemanfaatan ‘Digital, Blue, and Green Economy’, Handoko menyatakan bahwa potensi sumber daya alam dan manusia di Indonesia sangatlah besar. “Arah kebijakan dan strategi nasional pembangunan Iptek 2020-2024 akan berfokus pada peningkatan akselerasi ekosistem riset dan inovasi. Untuk itu, kami sangat terbuka untuk kolaborasi penelitian dan inovasi di berbagai bidang,” terangnya.
Handoko juga menyampaikan, BRIN memiliki berbagai skema peningkatan kompetensi SDM. “Salah satunya skema tersebut hadir melalui program pembinaan talenta muda yang mengajak semua mitra Pemerintah Daerah untuk memiliki kepedulian bersama, terhadap anak muda Indonesia berbasis riset inovasi,” ungkapnya.
Karena itu, Handoko berharap Pekan PIRN dapat menciptakan talenta muda berkualitas, berkarakter dan berdaya saing. Dalam kegiatan ini, para talenta muda langsung dibimbing dalam pelaksanaan penelitian dan diarahkan untuk menanamkan sikap dan perilaku scientific minded, scientific curiosity, dan scientific approach.
Plt. Deputi Sumber Daya Manusia IPTEK BRIN, Edy Giri Rachman Putra menyebutkan kegiatan Pekan PIRN akan melibatkan peserta sebanyak 409 orang yang terdiri dari 102 Guru, 207 Siswa dari 28 provinsi di Indonesia, serta 100 mahasiswa dari Provinsi NTB. Para peserta akan mengikuti rangkaian kegiatan seperti kegiatan penelitian, pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah Siswa SMP-SMA di Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Rekayasa.
“Akan ada juga Open House dan Lab Tour di Pusat Riset Bio Industri Laut dan Darat (PR BILD) untuk guru dan siswa. Untuk peserta mahasiswa, akan ada aktivitas uji analisa data biologi dan Lab Tour di Pusat Riset Bio Industri Laut dan Darat (PR BILD), juga Workshop Kreasi Animasi dan Edukasi Sains dari ‘Kok Bisa’,” urainya.
Edy Giri juga menyampaikan, bagi para guru pendamping juga akan mengikuti Sosialisasi Akuisisi Pengetahuan Lokal dan Science Education Awards (SEA) dari Institute Toray Science Foundation.
“Penghargaan SEA ITSF ini diselenggarakan sejak 1994 sampai sekarang yang bertujuan memberikan rangsangan kepada guru-guru sains se-Indonesia untuk melakukan pembelajaran secara kreatif yang membangkitkan minat serta memudahkan pemahaman siswa terhadap sains,” jelasnya.
Sebagai informasi, kegiatan penelitian dibagi menjadi beberapa titik di Gili Indah yaitu Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air sesuai dengan tema penelitian peserta. Proses penelitian dapat berupa interaksi dengan masyarakat sekitar, pengamatan kondisi dan geografis alam, kondisi lingkungan sosial masyarakat maupun proses pembuatan alat yang dapat mempermudah kehidupan.
Tak hanya itu, para peserta juga akan mendapatkan pengayaan secara khusus mengenai Insersi Mutiara. Budidaya Mutiara merupakan salah satu usaha budidaya perikanan yang menghasilkan produk non-edible (loose pearl). Untuk usaha budidaya mutiara yang dikembangkan di Indonesia saat ini hanya jenis Pinctada maxima yang menghasilkan South Sea Pearl.
“Kami berharap seluruh Peserta Pekan PIRN dapat menikmati jalannya kegiatan serta menyerap ilmu sebanyak-banyaknya untuk dibagikan kepada teman-teman setelah kembali ke daerah asal masing–masing. Sehingga ke depan, ilmu pengetahuan dan teknologi serta penelitian dan berbagai hal di dalamnya dapat dikuasai oleh talenta muda Indonesia secara luas dan merata,” tandas Edy Giri.
Sebagai rangkaian pembukaan PIRN, akan diselenggarakan Inspirational Talk dengan narasumber Gerald Sebastian (Co-Founder & Bussiness Director ‘Kok Bisa’) dan Rahman Ikhwan (Founder & CEO ‘LALLO, A Social Enterprise’). Talkshow bertema ‘Inspirasi Pemuda melalui Digital Platform’.
Selain itu, direncanakan hadir pula Tri Mumpuni Wiyatno yang akan memberikan wawasan dan pengalamannya kepada generasi muda peserta PIRN dengan diskusi bertema “Pemuda, Teknologi, dan Energi untuk Negeri”.
Perhelatan PIRN XX juga diramaikan Pameran Inovasi Teknologi yang menampilkan karya siswa/i SMA dan SMK serta tenant binaan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) NTB. Momen ini digelar untuk menginspirasi para peserta PIRN 2022.