Aneka Produk UMKM Inovatif Hasil Pendampingan Program FUMI BRIN Tampil di InaRI Expo 2023

Cibinong, TechnologyIndonesia.id – Aneka produk dari puluhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang tampil di stan UMKM Inovatif menarik perhatian pengunjung Indonesia Research and Innovation (InaRI) Expo 2023 di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno BRIN, Cibinong, pada 20-23 September 2023.

Produk UMKM yang tampil di stan UMKM Inovatif diantaranya Jus Monascho dari CV Arrohmah, Jember; Gula Merah Tebu, Kab. Kediri; Jamu Marguna, Bantul; Sambal Bu Suti, Bantul; Sambal Ambyar, Bantul; Sambal lbu Watik, Bantul; Dodol Durian Cahaya Bulan, Banyumas; Sabun Susu Kambing, Tuban; Sabun Nanas Prabumulih; Imago Honey Bogor; Dodol dan Selai Kolang-Kaling, Kendal; serta Sagomie.

Produk-produk tersebut berasal dari UMKM yang telah didampingi oleh Direktorat Pemanfaatan Riset dan Inovasi Kementerian/Lembaga, Masyarakat dan UMKM, Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi (DPRI), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui skema program Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek (FUMI).

BRIN memang memiliki beberapa skema program pemanfaatan riset dan inovasi yang berfokus pada masyarakat dan UMKM. Salah satunya skema FUMI yang merupakan pendampingan teknis aplikasi teknologi, pengujian, sertifikasi, dan promosi, serta coaching clinic berupa konsultasi teknis kepada pelaku usaha mikro.

Fasilitasi terhadap usaha mikro ini sangat penting karena berdasarkan data, jumlah UMKM di Indonesia tercatat sebanyak 65,46 juta yang mampu memberkan kontribusi sebesar 60,3% terhadap Produk Domestik Bruto.

Terkait pendampingan sertifikasi, dalam stan UMKM Inovatif juga disediakan konsultasi sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta konsultasi sertifikasi Halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH) Kementarian Agama. Para pengunjung bisa berkonsultasi secara gratis terkait sertifikasi produk.

Salah satu produk yang dipamerkan di stan UMKM Inovatif adalah Jus Monascho yang bisa bereaksi cepat untuk meningkatkan stamina, meregenerasi sel darah yang berkualitas. pasien yang terinfeksi virus, bakteri, serta jamur seperti pada penyakit demam berdarah, thypus, hepatitis dan lain-lain bisa kembali sehat dengan mengonsumsi Jus Monascho.

Bahan baku Jus Monascho adalah Monascus purpureus, sejenis kapang yang digunakan untuk membuat angkak. “Monascho berfungsi untuk meningkat fungsi dan kualitas sel darah merah supaya sistem tubuh berjalan normal kembali,” terang Dwi Endah Kurniawati pemilik CV Arrohmah yang memproduksi Jus Monascho.


Endah merasakan banyak manfaat dari pendampingan yang dilakukan BRIN mulai dari cara pembuatan, ilmu dari materi yang diolah, pengemasan, dan lain-lain hingga menjadi produk yang layak dikonsumsi masyarakat.

“Kami menggunakan alih riset yang ada di BRIN. Jadi kami menggunakan bahan baku bukan dari luar negeri tetapi bahan baku hasil penemuan BRIN yang kualitasnya sangat bagus. Setelah proses inkubasi dan lain-lain, kualitas produk kami jadi meningkat,” terang Endah saaat ditemui di stan UMKM Inovatif pada Jumat (22/09/2023).

Sebelum mendapat pendampingan dari BRIN, Endah mengaku membeli bahan baku Jus Monascho dari Taiwan dan China. Ia berharap ke depan, BRIN memberikan pendampingan uji klinis dengan pasien-pasien yang sudah menggunakan Jus Monascho dan menjadi sehat.

Produk UMKM lainnya adalah Imago Raw Honey. Tak hanya menjaga kesehatan, produk ini turut mendukung masyarakat adat dalam melindungi hutan Indonesia, serta penggunaan bahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Imago terus mengembangkan produk bekerja sama dengan BRIN dan melengkapi lebih banyak sertifikasi.

Selanjutnya dodol dan selai kolang-kaling yang diproduksi oleh UMKM Argo Sumilir di Desa Wisata Pakis, Kendal, Jawa Tengah. Produk berserat tinggi dan kaya kalsium ini berkhasiat memperkuat tulang, memperlancar pencernaan, dan lain-lain. Dodol dan selai kolang-kaling diharapkan menjadi produk oleh-oleh khas daerah dan menjadi salah satu identitas lokal desa wisata di Kendal.

Salah satu pengunjung stan UMKM Inovatif, Elgi Selvivandiari, mahasiswi UHAMKA mengaku merasa tertarik melihat produk-produk UMKM terutama yang berbahan dari alam karena lebih sehat daripada produk kimia. “Mereka memanfaatkan bahan-bahan yang ada sehingga lebih sehat daripada yang buatan,” ujarnya.

Ia mengakui produk-produk UMKM saat ini makin inovatif karena berkembang. “Sekarang banyak sekali produk UMKM, begitu juga di tingkat mahasiswa banyak yang mulai menekuni usaha UMKM,” imbuhnya.

Elgi yang datang bersama temannya yang mempunyai usaha UMKM di bidang kuliner merasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai FUMI yang diinisiasi oleh BRIN.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author