Tiga Mahasiswa ITB Raih Juara Ketiga RICT 2014

Tiga mahasiswa Manajemen Rekayasa Industri (MRI) ITB, berhasil menyabet Juara tiga dalam ajang Risk Intellegence Challenge Trophy (RICT) 2014 di Jakarta (06/02). Dalam kompetisi manajemen risiko tingkat nasional ini mereka menyisihkan 47 tim dari berbagai universitas di Indonesia.

RICT 2014 diselenggarakan oleh Deloitte sebuah perusahaan konsultan multinasional yang berpusat di New York, Amerika Serikat. Kompetisi ini telah beberapa kali diadakan di tingkat Asia Tenggara. Di Indonesia, kompetisi ini baru pertama kali diselenggarakan.

Ketiga mahasiswa MRI ITB yang tergabung dalam Tim NDO tersebut adalah Daniel Permana Putra, Alexander Kevin, dan Adhitya Bryan. Mereka mengikuti kompetisi ini untuk membawa nama MRI sebagai program studi baru di ITB ke kancah nasional.

Dalam RICT 2014, Tim NDO harus melalui tiga tahap penyaringan. Tahap pertama peserta diminta untuk membuat essay mengenai dampak positif dan negatif dari ketergantungan pada gadget. Tim NDO tak hanya mencari informasi dari artikel dan internet tapi juga melakukan survey agar data yang dihasilkan menjadi lebih valid.

Materi kuliah sangat membantu Tim NDO dalam kompetisi ini. “Materi perkuliahan di MRI sangat membantu kami dalam perlombaan ini khususnya perkuliahan Manajemen Risiko, Analisis Kelayakan Usaha, dan Praktikum Manajemen Proyek,” ujar Kevin.

Pada tahap kedua, peserta kompetisi melakukan sebuah presentasi kasus bisnis mengenai Telcoinabox. Perusahaan penyedia jasa komunikasi ini menjangkau daerah terpencil, namun di lain pihak bisnis ini menyalahi hukum karena menggunakan server dari luar negeri.

Presentasi ini dilakukan di hadapan juri dari Deloitte Indonesia. “Dalam penyusunan bahan presentasi, kami tidak hanya melakukan analisis risiko dari sisi profit saja tetapi juga dari segi hukum, lingkungan, sosial, bahkan politik seperti OPM dan lain-lain,” ujar Adhit.

Pada tahap final, Tim NDO harus melakukan debat dengan tema hukum manajemen bencana pada perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Seluruh tahapan perlombaan ini dilakukan dengan bahasa Inggris. hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh peserta.

Selain menyabet juara ke-tiga, Daniel Permana Putra, meraih penghargaan sebagai pembicara terbaik. Juri menilai Daniel mempu menyampaikan argumen dengan baik dan sistematis pada saat debat dilakukan. sumber www.itb.ac.id

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author