TechnologyIndonesia.id – Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) bekerja sama dengan PT. Palapa Timur Telematika (PT.PTT) dan masyarakat Yomakan melaksanakan program transplantasi terumbu karang di Pulau Apimasum, Teluk Wondama, 31 Juli 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dalam rangka Road To HKAN (Hari Konservasi Alam Nasional) yang bertujuan untuk memulihkan dan memperbaiki kondisi terumbu karang yang rusak akibat faktor alam, aktivitas manusia, dan faktor lainnya.
Transplantasi terumbu karang ini menggunakan media berbentuk jaring laba-laba yang terbuat dari besi dan dilapisi pasir, dengan jumlah 100 bagan. Bibit karang yang digunakan berasal dari famili Acropora. Metode ini telah terbukti efektif dalam mempercepat pertumbuhan dan pemulihan terumbu karang.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Supartono, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah tindak lanjut dari MOU antara BBTNTC dan PT. PTT yang ditandatangani tahun 2018.
Kegiatan transplantasi terumbu karang merupakan langkah penting dalam upaya kami untuk melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati laut di Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
“Kami berharap upaya ini dapat memberikan dampak positif bagi ekosistem laut di Taman Nasional Teluk Cenderawasih dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam kegiatan konservasi,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Palapa Timur Telematika, Leon M. Kakisina, menyatakan bahwa PT PTT merupakan Badan Usaha Pelaksana (BUP) melakukan perjanjian kerjasama dengan BAKTI KOMINFO sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) terkait dengan pembangunan dan pengelolaan Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Palapa Ring untuk Paket Timur.
“Kami sangat mendukung upaya konservasi. Sebagai perusahaan yang peduli terhadap lingkungan, kami bangga dapat berkontribusi dalam program transplantasi terumbu karang ini. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi ekosistem laut dan masyarakat Yomakan,” ujarnya.
Program transplantasi ini melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat Yomakan, termasuk kelompok binaan BBTNTC dan nelayan. Mulai dari pengangkutan media jaring laba-laba, melapisi pasir, hingga penanaman karang di laut.
Keterlibatan masyarakat Yomakan adalah bukti kesadaran mereka akan pentingnya menjaga kelestarian terumbu karang dan ekosistem laut secara keseluruhan.
Lambertus Yomaki, anggota kelompok Tapapai menginginkan agar terumbu karang di perairan kampung Yomakan kembali pulih sehingga masyarakat Yomakan tidak jauh mencari ikan dari lokasi kampung.
“Kami sangat senang bisa terlibat dalam transplantasi terumbu karang ini, Kami akan jaga,” katanya.
Rata-rata tutupan terumbu karang di TNTC berdasarkan titik survei Reef Health Monitoring 2023 adalah 34,63%.
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 2001 tentang Kriteria Baku Kerusakan Terumbu Karang, angka ini masuk dalam kategori sedang. Tutupan karang ini naik 0,98% dibandingkan tahun 2018 yang hanya mencapai 33,65%.
Transplantasi terumbu karang di Pulau Apimasum ini, diharapkan dapat menjadi model bagi upaya konservasi terumbu karang di lokasi lain di Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
Tim BBTNTC akan terus memantau dan mengevaluasi untuk memastikan terumbu karang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, serta memberikan manfaat ekologi dan ekonomi bagi masyarakat sekitar.