Menristekdikti : Kampus Harus Kembangkan Nasionalisme dan Kedamaian

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Menristekdikti Mohamad Nasir kembali hadiri Kampus Nusantara Mengaji, yang kali ini dilaksanakan di Masjid Kampus Universitas Diponegoro (Undip) pada Jumat (1/6/2018). Nusantara Mengaji merupakan kegiatan rutin yang dilakukan sejak 2016.

“Kampus tak hanya sebagai tempat wahana pengembangan ilmu pengetahuan, namun kampus juga harus terus bisa mengembangkan rasa nasionalisme dan kedamaian. Apalagi hari ini bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila,” ucap Menristekdikti.

Ada empat pilar yang harus ditanamkan, diantaranya yaitu NKRI, Pancasila sebagai ideologi negara, UUD 45 sebagai dasar negara, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Nasir berharap dengan adanya kegiatan Nusantara Mengaji, kita bisa terhindar dari radikalisme, terorisme, dan narkoba.

Sementara itu Rektor Undip Yos Johan Utama mengatakan kegiatan Nusantara Mengaji ini bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila dan peringatan Nuzulul Quran.

“Kita bersyukur hidup didalamnya menerapkan nilai-nilai Pancasila yang didalamnya terdapat nilai-nilai keimanan kepada Tuhan, untuk memupuk rasa persatuan. Undip juga harus menjadi bagian sebagai pemecah masalah bukan pembuat masalah,” pungkas Johan.

Dalam kesempatan tersebut dilakukan teleconference dengan empat universitas lain yang serentak melakukan Nusantara Mengaji. Dalam kunjungan kerjanya ke Jawa Tengah, Nasir sempat melakukan ziarah ke makam Sultan Fatah Demak.

Tarawih Keliling

Dalam lanjutan kunjungan kerja ke Jawa Tengah, Menristekdikti juga menghadiri Tarawih Keliling (Tarling) di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Menristekdikti dalam tausyiahnya menjelaskan bahwa kita sebagai umat islam, ukhuwah sebagai manusia, apapun agamanya, apapun sukunya, harus tetap menjaga dan menjalin silaturahim. “Jadilah kita muslim yang rahmatan lil alamin,” lanjutnya.

Menristekdikti mengimbau pada pimpinan di Unnes jika ditemukan ada dosen atau mahasiswa yang memiliki pemikiran radikalisme untuk jauh dari nasionalisme, yang berarti tidak punya rasa cinta, terutama kepada NKRI, maka Rektor harus meluruskan dengan pandangan yang baik dan tegas.

Rektor Unnes Fathur Rokhman mengatakan kegiatan Tarling yang bertepatan dengan hari kelahiran Pancasila ini harus diresapi agar masyarakat kampus lebih bersemangat, berbagi, dan berprestasi. Menurutnya, kegiatan sholat tarawih dan buka bersama dengan civitas akademika kampus adalah suatu bentuk untuk merekatkan harmoni satu sama lain.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author