HUT ke-206 Kebun Raya Bogor, BRIN Resmikan Rumah Kaca Anggrek Soedjana Kassan

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Ketua Dewan Pengarah BRIN, Megawati Soekarnoputri yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) meresmikan Rumah Kaca Anggrek (RKA) Soedjana Kassan di Kebun Raya Bogor (KRB) pada Rabu (17/5/2023).

Peresmian RKA Soedjana Kassan dilaksanakan pada puncak peringatan hari ulang tahun Kebun Raya Bogor (KRB) ke 206. Kebun Raya Bogor didirikan di bawah masa pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda G.A.G.P Baron van der Cappellen pada 18 Mei 1817.

Soedjana Kassan yang dipilih sebagai nama rumah kaca anggrek merupakan salah seorang Kepala Kebun Raya Bogor, yang juga dikenal luas di dunia peranggrekan. Penataan pembangunan RKA dimulai sejak Desember 2018 dan dirampungkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada akhir 2022 untuk BRIN.

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah mengungkapkan, tugas penataan RKA-KRB dilakukan dalam periode tahun anggaran 2019 – 2021. Penugasan ini menjadi suatu kebanggaan bagi PUPR untuk mendukung pembangunan infrastruktur KRB sebagai pusat konservasi tumbuhan ex- situ di luar habitat alaminya.

“KRB memiliki 500 koleksi anggrek di indonesia. Hal ini patut kita banggakan dan sangat sesuai sebagai pusat riset sekaligus wisata edukasi bagi masyarakat,” ujarnya.

Zainal menambahkan penataan pembangunan RKG-KRB meliputi pembangunan rumah kaca induk (RKI), laboratorium kultur jaringan (LKJ), bangunan penghubung dan ruang display dengan total anggaran Rp 38 miliar.

Penataan pembangunan dilakukan secara bertahap, diawali pembangunan RKI seluas 6813 meter persegi, dan LKJ seluas 1560 meter persegi yang dimulai pada 18 Desember 2018 dan selesai pada November 2022.

“Kemudian penataan ini dilanjutkan dengan pembangunan gedung penghubung seluas 265 meter persegi dan 345,6 meter persegi untuk ruang display di sayap kiri dan kanan, serta area servis,” tandasnya.

RKI diperuntukkan untuk kegiatan eksplorasi, perawatan, isolasi, ruang koleksi dan pameran anggrek. Sedangkan LKJ difungsikan sesuai fungsinya. Melalui penataan ini, PUPR berharap akan lebih mendukung fungsi KBR sebagai sebagai pelaksana konservasi, penelitian, pendidikan, wisata edukasi dan jasa lingkungan untuk tanaman anggrek.

Kebun Raya Daerah

Berdirinya Kebun Raya menandai tegaknya kejayaan Belanda di bidang ilmu biologi di Indonesia, dan Kota Bogor menjadi pusat perkembangan pertanian dan holtikultura.

Peringatan hari jadi Kebun Raya Bogor tahun ini digelar bersamaan dengan berbagai kegiatan. Puncak peringatannya dilaksanakan pada Rabu, 17 Mei 2023, di Rumah Kaca Anggrek – Kebun Raya Bogor.

Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R. Hendrian, mengatakan bahwa tema acara yang dilaksanakan pada tanggal 17 Mei ini adalah ‘Mendorong Konservasi Tumbuhan & Pelestarian Lingkungan di Daerah’.

“Pada acara ini kami bukan saja mengundang para pengelola Kebun Raya Indonesia, tetapi juga para Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) dan alumni penerima Kalpataru,” ujarnya.

Hendrian mejelaskan bahwa ke depan diperlukan koordinasi yang lebih erat antara BRIDA dan pengelolaan Kebun Raya di daerah. Momentum peringatan hari jadi Kebun Raya Bogor tahun ini diharapkan dapat menjadi titik awal dari koordinasi tersebut.

Sampai dengan saat ini di Indonesia terdapat tidak kurang dari 46 Kebun Raya yang dikelola oleh Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi, serta 5 Kebun Raya yang dikelola oleh BRIN.

Menurut Hendrian, gagasan dan pemikiran-pemikiran yang implementatif dan sesuai dengan kondisi dan tantangan spesifik yang ada di berbagai daerah sangat dibutuhkan.

“Oleh sebab itu kami juga mengundang para alumni penerima Kalpataru, untuk ikut serta menggerakkan upaya konservasi tumbuhan dan pelestarian lingkungan di daerah, sekaligus memberikan inspirasi dan memperkaya pengembangan riset dan inovasi di daerah,” jelasnya.

Hendrian menambahkan, bahwa sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2011, LIPI (yang saat ini sudah bertransfomasi menjadi BRIN) bertanggung jawab dalam memberikan pembinaan kepada pengelola Kebun Raya Indonesia.

“Dalam konteks pembinaan tersebut telah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap kondisi penyelenggaraan kebun raya daerah di seluruh Indonesia saat ini,” terangnya.

Salah satu kriteria penilaian adalah komitmen dan dukungan pengusul, misalnya Pemerintah Daerah. Ini menjadi komponen penting untuk menjamin keberlanjutan dari Kebun Raya yang telah dibangun. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author