Peneliti BRIN Kaji Penundaan Pelunakan Cabai Pasca Panen

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Ketersediaan cabai yang fluktuatif menjadikan permasalahan untuk memenuhi kecukupan cabai sepanjang tahun. Salah satu masalah yang harus diatasi untuk mengenjot ketersediaan cabai adalah pelunakan buah cabai setelah panen.

Untuk itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Rekayasa Genetika (PRRG), Organisasi Riset (OR) Hayati dan Lingkungan menggelar Friday Scientific Sharing Seminar (FS3) bertema “Kajian Penundaan Pelunakan Buah Pasca Panen pada Cabai” pada Jumat (13/01/2023).

Peneliti Madya di PRRG BRIN, Wahyuni menyampaikan bahwa riset dilakukan dengan memanfaatkan teknologi omics yang berbeda. Tujuannya untuk mengungkap aspek fisiologis dan molekuler dari penundaan pelunakan buah cabai pasca panen, sehingga masa simpan buah cabai setelah panen lebih lama dengan kualitas yang baik.

“Pengungkapan kedua aspek ini sangat penting untuk pengembangan galur baru cabai melalui pemuliaan tanaman ataupun perekayasaan genetik,” ungkap Wahyuni dikutip Technology-Indonesia.com dari laman brin.go.id.

Wahyuni mengungkapkan riset tentang mekanisme proses fisiologis dan molekuler pematangan buah setelah dipanen sampai pembusukan buah yang belum banyak disentuh atau dilakukan.

“Tema riset ini relevan dengan permasalahan kecukupan buah cabai sepanjang tahun, di mana seringkali terjadi ketersediaan cabai yang fluktuatif. Hal ini dapat menjadi informasi baru untuk peneliti, akademisi, dan mitra industri,” ungkapnya.

Melalui Webinar ini, Wahyuni berharap Kelompok Riset Modifikasi Genetik dan Metabolit Ketahanan Pangan PRRG BRIN lebih dikenal oleh peneliti, akademisi, dan mitra swasta terkait.

“Selain itu, adanya kerja sama baru dengan peneliti ataupun mitra swasta berguna untuk pengembangan penelitian dengan kajian yang multidisiplin dan atau pengembangan galur baru,” pungkas Wahyuni.

Acara FS3 juga menghadirkan narasumber lainnya, yaitu Sineerat Siri selaku Associate Profesor Suranaree University of Technology (SUT), Thailand yang memaparkan topik “NanoBiology: The Intersection of Biology and Nanotechnology”.

Sebagai informasi, pada September 2022, SUT telah mengunjungi PRRG BRINdi Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong. Kunjungan tersebut telah mengawali kerja sama SUT dengan PRRG BRIN.

Acara Friday Scientific Sharing Seminar (FS3) diharapkan lebih memperdalam kerja sama khususnya dengan skema yang ada di manajemen talenta yaitu skema Degree by Research untuk Program Doktor. Skema ini tidak hanya untuk peneliti rekayasa genetika saja, tetapi untuk semua yang tertarik untuk mengambil skema kolaboratif. (Ilustrasi Pixabay.com/Simon)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author