Menristekdikti Resmikan Pusat Bibit Buah Nusantara di Subang

alt

Menristekdikti Mohamad Nasir  mencoba melakukan pembibitan tanaman alpukat dengan teknik sambung pucuk, didampingi Rektor IPB Herry Suhardiyanto, di Pusat Bibit Buah Nusantara, Subang, Jawa Barat, Selasa (12/12/2017). 

Subang-Technology-Indonesia.com – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meresmikan Pusat Bibit Buah Nusantara pada Selasa (12/12/2017) di Desa Curugrendeng, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pusat bibit buah ini menjadi fondasi awal penguatan pilar Revolusi Oranye.

Revolusi Oranye merupakan program nasional peningkatan daya saing buah nusantara dengan visi mengupayakan kemandirian konsumsi buah nasional agar tidak bergantung pada impor. Revolusi ini bertujuan menjadikan Indonesia sebagai salah satu eksportir besar buah-buahan tropis di Asia Tenggara pada tahun 2025 dan dunia pada tahun 2045. 

Menristekdikti dalam sambutannya berharap dengan adanya Pusat Industri Bibit Buah Nusantara yang mampu memproduksi bibit buah lokal berkualitas, Indonesia bisa panen buah lokal sepanjang tahun.
 
Agar bisa memasuki pasar ekspor, Menristekdikti menekankan pentingnya standarsisasi dan kajian pasar buah Nusantara. “Standardisasi pada bibit, hasil buah dan mutunya menjadi penting. Kalau tidak punya strandarisasi, kita akan mengalami kesulitan dalam mengekspor buah Nusantara,” lanjutnya.
 
Dalam kesempatan tersebut, Menristekdikti secara secara tegas melarang untuk mengekspor bibit buahnya. Menurutnya, mengekspor bibit sama saja dengan menjual inovasi. Hasil dari bibit buah yang harus dimanfaatkan untuk masyarakat atau seluruh dunia. 
 
“Jangan ekspor bibit buahnya, nantinya kita yang riset negara lain yang menikmatinya. Kalau kita ekspor bibit, bisa jadi nanti 5-10 tahun kedepan kita yang mengimpor buah lokal kita sendiri dari negara lain,” tegasnya.
 
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Herry Suhardiyanto mengatakan pembangunan Pusat Bibit Buah Nusantara merupakan wujud pelaksanaan Revolusi Oranye yang digagas IPB  untuk meningkatkan kapasitas produksi buah Nusantara.
 
Pusat Industri Bibit Buah Nusantara ini dikelola oleh PT Botani Seed Indonesia yang merupakan joint operation antara anak perusahaan PT Bogor Life Science and Technology-Holding Company milik IPB dengan Pusat Kajian Holtikultura Tropika (PKHT)-LPPM IPB.
 
Pembangunan pusat bibit buah ini bertujuan membuat sistem produksi pembibitan buah unggul bermutu yang terstandarisasi dengan infrastuktur memadai serta membentuk sistem jaringan produksi dan pemasaran buah nasional.
 
“Jika kita bisa menghasilkan buah tropika asal Nusantara, kemungkinan besar kita akan menjadi eksportir buah yang berkualitas,” ungkapnya.
 
Pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Jumain Appe mengatakan kegiatan yang dilaksanakan oleh PKHT – IPB dan PT. Botani Seed Indonesia ini merupakan salah satu program yang dibiayai dengan skema pendanaan inovasi perguruan tinggi di Industri oleh Kemenristekdikti. 
 
Menurutnya, dana yang telah diberikan oleh Kemenristekdikti melalui Ditjen Penguatan Inovasi untuk pengembangan industri bibit buah tahun 2017 ini sebesar Rp 8,1 miliar. Pendanaan ini digunakan untuk investasi sarana produksi seperti green house dan embung untuk persediaan air, produksi bibit buah tropika dengan perbanyak biji (generatif) dan teknis grafting (vegetatif), pelatihan kepada 52  orang produsen bibit buah dari 17 provinsi se-Indonesia, dan lain-lain. 
 
Pusat Bibit  Buah yang berlokasi di Ciater ini secara fisik mempunyai luas awal pengembangan 5 Ha, dengan greenhouse 1.120 m2, net house 4.500 m2. Bibit buah yang dikembangkan yaitu durian, alpukat, lengkeng, jeruk yang menggunakan mata tempel dari pohon induk terpilih dan Pepaya Callina dikembangkan dengan biji.  
 
Pusat Bibit  Buah Nusantara telah memproduksi bibit pepaya Callina hasil pemuliaan PKHT  sebanyak 1 juta benih, Durian (varietas Pelangi, Matahari, Montong) sebanyak 45000 bibit, Alpukat (varietas Wina dan Kendil) sebanyak 25000 bibit, Jeruk (varietas Siam madu dan Keprok Batu 55) sebanyak 40 000 bibit, dan Lengkeng (varietas Kateki dan Itoh) sebanyak 40 000 bibit.  
 
Ke depannya, di lokasi Pusat Bibit Buah Nusantara selain sebagai lokasi program teaching industry, juga akan dikembangkan menjadi Fruit Paradise yang merupakan percontohan orchard buah varietas unggul nasional, dan wahana eduagrotourism berupa wisata pendidikan, pertanian dan umum. 
 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author