Kebun Raya Bogor Koleksi Ratusan Jenis Begonia

Bogor, Technology-Indonesia.com – Indonesia memiliki tanaman begonia terlengkap di dunia. Ratusan jenis begonia sudah dikoleksi oleh Kebun Raya Bogor dan Bali. Begonia dikenal sebagai tanaman hias yang menawan dengan tampilan daun yang begitu dekoratif. Bentuk daun begonia sangat beragam.

Peneliti begonia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hartutiningsih mengatakan Kebun Raya Bogor berhasil mengoleksi 134 jenis begonia yang terdiri atas 37 begonia eksotik dan 97 jenis begonia alam. Begonia alam diperoleh dari hasil eksplorasi di hutan 34 jenis diantaranya belum teridentifikasi dan diduga berpotensi sebagai jenis baru. Sementara di Kebun Raya Bali koleksinya lebih lengkap, yaitu 314 jenis dengan 100 jenis diantaranya jenis alam.

Perempuan yang akrab disapa Tuti ini telah menekuni penelitian begonia lebih dari 10 tahun. Tuti memulai penelitian begonia di Kebun Raya Bali sejak 2001. Kondisi Kebun Raya Bali sangat cocok untuk begonia karena berada di ketinggian 1.250 mdpl dan cuacanya sejuk.

“Kami mendapat banyak koleksi dari hasil eksplorasi selama 10 terakhir melalui Eksplorasi Nusantara di kebun raya daerah. Koleksi tersebut kemudian dikonservasi di Kebun Raya Bogor dan Bali,” terang Tuti pada acara media tour di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat pada Senin (25/2/2019).

Hartutiningsih di kebun konservasi begonia Kebun Raya Bogor

Pada 2009, Tuti pindah ke Kebun Raya Bogor untuk mengembangkan begonia dataran rendah. Kebun Raya Bogor memiliki koleksi sekitar 134 jenis, 97 jenis diantaranya begonia alam hasil eksplorasi. “Dari hasil eksplorasi kemudian dikonservasi dan didomestikasi untuk diubah dari tumbuhan menjadi tanaman,” terangnya.

Tuti menjelaskan, semua begonia daunnya tidak simetris antara kanan dan kiri. Begonia tumbuh baik di tempat sejuk dan dingin pada ketinggian 600-1.250 mdpl. Begonia dapat diperbanyak dengan stek daun atau batang.

Budidaya begonia, lanjutnya, termasuk mudah dan tidak memerlukan kondisi khusus. “Budidaya dianjurkan menggunakan media porous yang terdiri dari campuran arang sekam dan kompos dengan perbandingan 2:1. Penempatannya sebaiknya ternaungi di bawah pohon atau teras rumah. Penyiraman dilakukan secukupnya agar kondisi media tetap lembab,” tuturnya.

Pada umumnya begonia melakukan penyerbukan sendiri. Adapun penyerbukan silang secara buatan dilakukan dalam kegiatan pemuliaan untuk menghasilkan keturunan langsung (generasi F1) sebagai langkah untuk melahirkan varietas baru yang lebih bervariasi.

Perbanyakan begonia melalui stek daun

Persilangan buatan yang dilakukan di kebun raya telah menghasilkan dua varietas baru yang telah tersertifikasi yaitu Begonia “Lovely Jo” dan Begonia ”Tuti Siregar”, serta 8 varietas baru telah terdaftar. Begonia “Lovely Jo” telah mendapatkan Permohonan Hak PVT dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian Pertanian (Kemantan) dengan No 00237/PPVT/S/2013. Begonia “Lovely Jo” merupakan hasil persilangan dari Begonia puspitae dan Begonia pasamanensis.

Sementara Begonia ”Tuti Siregar” mendapat sertifikat nomor 00275/PPVT/S/2014. Begonia Tuti Siregar merupakan salah satu tanaman hias berdaun indah hasil pemuliaan Hartutiningsih – M. Siregar, W. H. Ardi, dan I. M. Andaka dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI. Persilangan buatan interspesifik antara tanaman koleksi Begonia Listada Smith & Wasshausen sebagai tetua betina dan Begonia acetosa Vellozo tetua jantan dilakukan di Kebun Raya “Eka Karya” Bali.

Untuk mendapatkan sertifikat Pendaftaran PVT, menurut Tuti tidak mudah karena di Kementan ada tim khusus dan tim pemeriksa, serta serangkaian uji BUSS (baru, unik, seragam, dan stabil). Pengembangan varietas baru tersebut mempunyai prospek dan nilai jual tinggi sebagai tumbuhan hias komersial dengan berbagai bentuk dan warna yang menarik banyak diminati.

”Penelitian lanjutan tentang domestikasi dan sertifikasi begonia hias daun masih terus dilakukan. Begonia tersertifikasi sebagai aset LIPI diharapkan dapat dibudidayakan dan diperbanyak baik oleh pemulianya, pelaku bisnis tanaman hias, atau masyarakat umum,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author