KKP Siapkan Transformasi Politeknik AUP Menjadi Ocean Institute of Indonesia

TechnologyIndonesia.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mempersiapkan transformasi Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) menjadi Ocean Institute of Indonesia (OII).

OII merupakan upaya transformasi satuan pendidikan KP dalam rangka meningkatkan standardisasi mutu pendidikan, meningkatkan kesempatan yang luas kepada anak pelaku utama sektor kelautan dan perikanan, serta pengelolaan kelembagaan yang efisien.

Transformasi ini merupakan bagian dari komitmen KKP dalam mencetak SDM kelautan dan perikanan yang dinamis, produktif dan bertalenta global.

Tagline kita menuju OII, dengan perbaikan manajemen, pola pendidikan, kurikulum, dan efisiensi. Dari 11 satuan pendidikan tinggi KKP, digabung menjadi satu benchmarking,” ujar Kepala BPPSDM I Nyoman Radiarta dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Rabu (18/9/2024).

“Dengan OII, pemilihan kampus berdasarkan kepakaran dan keunggulan program studi, bukan berdasarkan wilayah, yang saat ini sedang disusun naskah akademiknya,” imbuh Nyoman.

Pada 12 September lalu, Politeknis AUP merayakan Dies Natalis ke 62 tahun. Dalam kurun waktu enam dekade lebih, Politeknik AUP telah mengalami transformasi kelembagaan dari mulai Akademi Usaha Perikanan, Diklat Ahli Usaha Perikanan, Sekolah Tinggi Perikanan, dan saat ini Politeknik Ahli Usaha Perikanan, serta ke depannya sedang dirintis menuju OII.

Menurut Nyoman, 62 tahun merupakan angka yang sudah sangat matang, sehingga ke depannya ia berharap Politeknik AUP dapat menjadi benchmarking sebagai politeknik terbaik di Indonesia, bahkan world class polytechnic, terutama di sektor kelautan dan perikanan.

Hal tersebut menurutnya dikarenakan Politeknik AUP memiliki pengalaman dan SDM yang sangat mumpuni serta fasilitas yang cukup baik. Namun demikian, ia mengingatkan, dengan semakin bertambahnya umur, Politeknik AUP harus dapat mengikuti perkembangan jaman berbasis teknologi terkini.

Pembentukan OII ini merupakan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Menurut Nyoman, dirinya selalu berkomunikasi secara intens dengan Menteri Trenggono untuk mengembangkan satuan-satuan pendidikan KKP.

“Pak Menteri 100% mendukung penuh satuan-satuan pendidikan lingkup KKP, bahkan beliau berkenan hadir mewisuda lulusan satuan pendidikan, tak hanya pendidikan tinggi, tapi juga pendidikan menengah. Sangat jarang lulusan setingkat SMA mendapat kesempatan diwisuda oleh Menteri. Hal itu dilakukannya karena dukungan yang sangat serius terhadap pendidikan kelautan dan perikanan,” ujarnya.

Nyoman juga mengatakan, pada usia ke-62 ini salah satu pencapaian Politeknik AUP adalah telah menghasilkan enam guru besar. Empat di antaranya akan dikukuhkan pada Oktober mendatang sebagai rangkaian dari Dies Natalis tahun ini.

Sementara itu, dilaporkan Direktur Politeknik AUP Ani Leilani, saat ini Politeknik AUP memiliki 2.870 taruna, 39 mahasiswa pascasarjana, 181 dosen, 6 Guru Besar, 239 tenaga kependidkian yang tersebar di 8 kampus, 13.244 alumni D4, 250 alumni pascasarjana, dan 22 pimpinan (Direktur/Ketua) Politeknik AUP.

Sebagai informasi, KKP saat ini memiliki 11 satuan pendidikan tinggi dan 5 satuan pendidikan menengah di berbagai daerah, yang menerapkan sistem pendidikan vokasi dengan pendekatan teaching factory. Porsi praktiknya sebesar 70% dan teori 30%.

Mulai tahun lalu, peserta didiknya diperuntukkan bagi anak-anak pelaku utama kelautan dan perikanan (nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar ikan, serta petambak garam), kecuali Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo yang menerima peserta didik dari masyarakat umum karena sudah ditetapkan sebagai Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU).

Para lulusannya tidak hanya menerima ijazah, tapi juga sertifikat kompetensi dan keahlian berstandar nasional dan internasional yang diakui oleh dunia usaha dan dunia industri, baik dalam maupun luar negeri.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan transformasi OII yang menjadi konsep pembenahan Satuan Pendidikan KP mencakup peningkatan fasilitas dan sarana pendidikan, termasuk laboratorium dan peralatan modern yang mendukung pembelajaran yang lebih interaktif dan aplikatif.

Selain itu, KKP juga akan melakukan pengembangan kurikulum untuk memastikan bahwa lulusan dari Satuan Pendidikan KP memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan industri saat ini dan masa depan.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author