TechnologyIndonesia.id – Kecantikan ikan-ikan koi dengan warna-warni yang menawan siap memanjakan mata para pengunjung KOI’S Expo 2024 yang digelar di Gedung BRIN Innovation Convention Center (ICC) Cibinong pada 26-28 April 2024.
Selain kecantikan ikan koi, pengunjung juga bisa menyelami keindahan bonsai dan suiseki, serta menikmati cosplay atau mencicipi kuliner Jepang. Suiseki merupakan seni batu indah yang terbentuk dari kikisan air.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masuki Yasushi merasa senang karena penghobi koi di Indonesia saat ini tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi meluas sampai ke Pulau Sumatera dan Kalimantan.Â
Sama seperti Koi, suiseki dan bonsai, merupakan komponen yang penting bagi taman Jepang yang memiliki sejarah selama lebih dari 1.000 tahun.
“Suatu kegembiraan bagi kami karena budaya tradisi Jepang dikagumi oleh penggemar di Indonesia,” kata Dubes Masuki Yasushi saat membuka KOI’S Expo 2024 di Cibinong pada Jumat (26/4/2024).
Tradisi Jepang lainnya yaitu cosplay yang berasal dari anime dan manga dan telah mengakar sebagai bagian dari budaya Jepang. Menurut Dubes Masuki Yasushi, cosplay bukan hanya tentang mengenakan kostum, tapi tentang menjadi karakter.
“Karena banyaknya ragam manga dan anime Jepang, cosplay dapat dinikmati dengan berbagai cara, dan dapat dikatakan sebagai budaya yang berkembang di Jepang,” tuturnya.
Selanjutnya, Nishikigoi yang merupakan salah satu produk ekspor utama Jepang ke Indonesia. Pada Desember 2022, pemerintah Jepang menetapkan Nishikigoi sebagai produk ekspor utama pertanian, kehutanan, dan perikanan, sehingga memperkuat dukungan ekspor dan penyebarannya ke seluruh dunia.
“Kami berharap banyak pecinta ikan mas Nishikigoi yang lahir di Jepang di kolam-kolam di Indonesia,” harap Dubes Masuki Yasushi.
Pada kesempatan yang sama Presiden KOI’s Indonesia, Slamet Kurniawan mengatakan saat ini penghobi ikan koi tidak hanya di Pulau Jawa tapi semakin luas hingga ke Pulau Papua. Daerah lain yang mengalami pertumbuhan jumlah penghobi ikan koi adalah di Bali.
“Salah satu yang bisa kita dapatkan dari koi adalah tidak instan. Semua membutuhkan proses. Kita memelihara ikan kecil sampai besar selama bertahun-tahun,” terangnya.
Menurut Slamet, dengan memelihara secara telaten, ukuran ikan koi bisa sampai 80 cm sampai 90 cm. Dengan ukuran tersebut, harga ikan koi bisa mencapai ratusan juta rupiah.
16th KOI’S Festival 2024 yang merupakan bagian dari KOI’S Expo ini diselenggarakan sejak tahun 2006. Gelaran tahun ini mengusung tema 16th Chapter of Koi Grandeur.
“Sesuai tema kali ini, untuk menjadi besar diperlukan proses, tidak bisa instan. Semuanya dibangun dari hal yang kecil. Tidak akan ada angka 16 tanpa ada angka satu. Tidak akan menjadi angka 16 kalau tidak menjalani tingkat ketiga, tingkat tiga dan seterusnya,” ungkapnya.
Di tahun ke 16 ini, Komunitas KOI mengangkat budaya Jepang karena ikan koi berasal dari negara Jepang. Tujuannya untuk menjalin
persahabatan Indonesia dan Jepang. Selain mengangkat budaya Jepang, panitia serta komunitas KOI berkomitmen untuk tetap menjaga budaya indonesia, sehingga tercipta kolaborasi yang indah.
“Saya pikir ini cara yang bagus untuk mengenalkan koi pada komunitas lain, serta mengenalkan suiseki dan bonsai pada teman-teman koi,” tutur Slamet Kurniawan.
Pada KOI’S Expo 2024 juga dilaksanakan kompetisi ikan koi yang dinilai oleh 15 juri dari Jepang, China, Malaysia dan Vietnam. Selain itu ada Talkshow Peran Dokter Ikan di Indonesia, Seminar Hewan Indonesia, Talkshow Bonsai dan Suiseki, serta Cosplay Budaya Jepang.
Budaya lokal Indonesia juga ditampilkan melalui KAROMUL WAHID Award yang merupakan penghargaan gelar tertinggi untuk ikan koi Indonesia. Sementara budaya alam Indonesia ditunjukkan melalui seni suiseki yang menampilkan seni batu produk
lokal Indonesia.