Jakarta, Technology-Indonesia.com – Sumber daya manusia (SDM) Indonesia tidak kalah dengan negara-negara dengan semakin berkiprahnya para peneliti, pendidik dan penyuluh di dalam dan luar negeri. Perkembangan teknologi informasi dengan digitalisasi sarana belajar dan sumber sumber informasi mempermudah negara manapun di dunia untuk meningkatkan kualitas SDM-nya.
“Namun tidak semua negara dianugerahi biodiversitas melimpah layaknya Indonesia. Karena itu biodiversitas ini merupakan modal utama Indonesia untuk menjadi negara besar,” tutur Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja saat Rapat Konsolidasi Teknis Kegiatan Pelatihan dan Penyuluhan dan Rapat Kerja Teknis BRSDM, pada 24-26 April 2019 di Sleman, Yogyakarta.
Lebih lanjut Sjarief menerangkan bahwa untuk mendukung program atau produk unggulan yang telah dihasilkan perlu adanya identifikasi dari hulu dan hilir serta pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk meloloskan komoditas unggulan di pasar pasar bergengsi.
“BRSDM harus memberikan persembahan kepada masyarakat berupa hasil riset/kajian yang bermanfaat. Dampingi masyarakat, buat pemetaan wilayah-wilayah di Indonesia yang sudah, sedang dan belum tersentuh oleh pendidikan, pelatihan, riset dan penyuluhan kelautan dan perikanan,” tegas Sjarief.
Sjarief pun berharap, pertemuan ini dapat membawa manfaat untuk seluruh pihak, memajukan stakeholder perikanan, sehingga muncul kekuatan baru di Indonesia, yakni kekuatan dalam sektor perikanan.
Sebelumnya, Sekretaris BRSDM Maman Hermawan mengungkapkan perlunya penguatan kebijakan dalam mewujudkan integrasi program lingkup BRSDM. Saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bertanggung jawab pada pertumbuhan ekonomi berbasis sumberdaya Kelautan dan Perikanan. BRSDM menjadi penopang utama dan fundamental pilar kesejahteraan masyarakat dari 3 pilar pembangunan KP yang diusung KKP.
“Karenanya, koordinasi antara pusat dan daerah, antara fungsi Satuan Kerja (satker) pusat dengan Unit Pelaksana Tugas (UPT) dalam membangun masyarakat KP menjadi sangat penting adanya, agar terwujud kesatuan tindak dan visi yang sama,” lanjutnya.
Mengenai integrasi, Maman menekankan bagaimana pentingnya integrasi program riset, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan serta UPT terkait yang berhadapan langsung masyarakat.
Untuk memantau perkembangan kegiatan dan juga untuk membangun komunikasi antara pusat dan UPT, Maman menyampaikan perlunya melakukan continous monitoring, dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Terpadu agar hasilnya maksimal dan lebih efisien.
“Mari kita bekerja dengan sebaik mungkin, sesuai dengan SOP, juklak juknis, pedoman umum, serta renstra yang telah ditetapkan, agar pencapaian dapat sesuai dengan yang direncanakan,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BRSDM memberikan sertifikat penetapan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) kepada tiga Unit Kerja Masyarakat (UKM) binaan BRSDM.