Pemerintah Dorong Hilirisasi Produk Kopi

alt

Pemerintah mendorong pelaku bisnis untuk melakukan hilirisasi produk kopi di dalam negeri, agar ekport kopi Indonesia berupa kopi bubuk, bukan lagi biji kopi. Tujuannya, agar industri pengolahan dalam negeri tumbuh dan memiliki nilai manfaat besar yang dapat dinikmati oleh masyarakat serta menyerap banyak tenaga kerja.

Hal tersebut disampaikan Kepala Sub Direktorat Minuman dan Bahan Penyegar Direktorat Jenderal Pangan, Barang dari Kayu dan Furniture Industri Kecil Menengah, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Musnidar di Jakarta (10/11/2016) pada acara Training Roasting yang diselenggarakan Asosiasi Exportir Kopi Indonesia (AEKI).

Musnidar mengatakan bisnis kopi pengolahan (roasting) di Indonesia sangat prospektif. Bisnis warung kopi (coffe shop) mengalami pertumbuhan dahsyat dalam lima tahun belakangan ini. Kesadaran masyarakat Indonesia akan meminum kopi-pun mengalami peningkatan.

Menurut Musnidar Kemenperin langsung membina masyarakat di kantong-kantong penghasil kopi seluruh Indonesia seperti: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi, NTT, Jambi, Bengkulu, dan Lampung. “Kami memberi masyarakat berbagai pelatihan dalam melakukan prosesing kopi dan berbagai pelatihan baik itu berupa kemasan dan memberikan akses pasar,” lanjut Musnidar.

“Pemerintah juga memberikan bantuan berupa mesin prossesing (roasting) kepada kelompok dan koperasi agar mereka bisa melakukan prosesing dan produksi. Pemerintah juga memberikan bantuan dalam berbagai perizinan dan standar-standar industri yang wajib dimiliki industri kopi,” tegas Musnidar.

Wakil ketua AEKI, Pranoto Soenarto, menegaskan bisnis pengolahan kopi sangat propektif dan masih terbuka lebar. Para pelaku bisnis yang akan masuk pada hilirisasi ini harus dilakukan kajian yang matang. “Mau bermain pada kelas apa, lantas harus dihitung dulu investasi dan pengunaan mesin yang sangat tepat,” terang Pranoto.

Sementara itu Andrianto Hardjito sebagai pelaku bisnis kopi dan pemilik coffe shop di bilangan BSD Serpong mengatakan dalam bisnis roasting kopi harus memiliki karakter sendiri dari hasil kopi yang diproduksi tersebut.

“Untuk investasi sangat kecil. Akan tetapi kita harus konstan produksinya, jangan berubah-ubah cita rasanya. Kontrol produksi harus dijaga dengan betul. Jika tidak, konsumen akan kabur,” tegas Andrianto, yang telah mengeluti bisnis kopi sejak 2012. Albarsah

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author