Jakarta, Technology-Indonesia.com – Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi berhasil melepas Varietas Kayumanis Koerintji. Varietas unggul kayumanis tersebut disetujui dilepas pada sidang pelepasan komoditas perkebunan di Novotel, Solo pada Kamis (17/10/2019).
Ketua Tim Pemulia, Cheppy Syukur menyebutkan bahwa butuh waktu kurang lebih 4 tahun untuk menggali potensi dan mencari pohon induk terbaik kayumanis di Provinsi Jambi.
Kayumanis (Cinnamomum burmanii) merupakan komoditas unggulan ekspor Indonesia di sektor perkebunan setelah lada dan pala. Kayumanis asal Indonesia sudah dikenal dalam dunia perdagangan rempah dunia dengan sebutan kayumanis Koerintji atau padang cassia.
Pencarian materi genetik kayumanis pada tiga Blok Penghasil Tinggi di Provinsi Jambi terutama di Kabupaten Kerinci yaitu di Desa Lempur Tengah, Desa Perikan Tengah, dan Desa Air Betung dengan tanaman yang berumur 20-40 tahun. Seleksi pohon induk terpilih (PIT) dilakukan dengan memilih berdasarkan pada karakter pertumbuhan, produksi, dan penampilan tanaman dan terpilih 55 pohon induk yang dari 3 desa yang berbeda.
Keunggulan PIT kayumanis Koerintji yaitu memiliki produksi kulit segar kayumanis Koerintji berkisar 126,25 – 201,51 kg basah/pohon, sedangkan produksi kulit kering sekitar 25,41 – 39,98 kg kering/pohon dengan ketebalan kulit kayumanis yaitu 3,65 – 6,65 mm. Keunggulan lain PIT kayumanis ini memiliki mutu kulit kayumanis yang baik dengan kadar minyak atsiri sekitar 1,29 – 3,57 % dan kadar sinamaldehid berkisar 91,88 – 94,19%. Kadar sinamaldehid kayumanis ini melebihi standar SNI yaitu 50%.
Karakteristik mutu tersebut disukai oleh negara-negara pengimpor kayumanis. Saat ini Indonesia merupakan produsen kayumanis Casia terbesar di dunia.
Lima puluh lima pohon induk terpilih ini merupakan kayumanis terbaik di Provinsi Jambi dan sudah tersebar hingga ke Sumatera Barat. Untuk menjamin ketersediaan benih, Pemerintah Daerah Jambi melalui pemda Kabupaten Kerinci telah mengembangkan areal pertanaman kayumanis mulai tahun 2019.
Diharapkan kegiatan perbenihan serta pelepasan varietas kulit manis Koerintji ini diharapkan dapat mendukung program perbenihan nasional yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai ekspor kayumanis dari Indonesia.