TTP Berbasis Pariwisata dan Diseminasi Teknologi Kakao Pacu Pendapatan Petani Nglanggeran

Yogyakarta, Technology-Indonesia.com – Peserta Rapat Koordinasi (Rakor) lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun) Badan Litbang Pertanian menggelar kunjungan lapang (field trip) ke Gunung Kidul, Yogyakarta (12/3/20). Lokasi yang dikunjungi adalah Kelompok Tani Sido Dadi di Gumawang Putak, Patuk, Gunung Kidul dan Taman Teknologi Pertanian (TTP) Nglanggeran, Gunung Kidul, Yogyakarta.

Kelompok Tani Sido Dadi merupakan petani binaan Puslitbangbun pada 2018 dalam kegiatan “Penerapan pengendalian Hama Terpadu OPT Kakao di Kabupaten Gunung Kidul”. Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) DI Yogyakarta, mengatakan sambutannya mengatakan, pendampingan kepada Kelompok tani Sido Dadi telah dilaksanakan sejak 2013.

Pendampingan yang dilakukan adalah memperkenalkan teknologi fermentasi biji kakao dengan kotak kapasitas 40 kg. Kelompok tani ini sudah menyetor bahan baku coklat ke Singapura dan TTP Nglanggeran. “Selain itu, dilakukan pendampingan pengolahan limbah kakao yang diolah menjadi xylase dan mineral block,” ujar Yeyen.

Ketua kelompok petani Sido Dadi, Edi Suparjono menerangkan, kelompok taninya berdiri sejak 1984, untuk komoditas tanaman kakao baru dimulai tahun 1987. Kelompok tani Sido Dadi sudah lama dibina BPTP DI Yogyakarta hingga mendapatkan juara III tingkat nasional pada 2016.

“Sampai sekarang sebagai pengelola kebun kakao, banyak sekali peminat dari fermentasi kakao. Kami kewalahan karena permintaan yang banyak sementara dalam pengolahannya masih kurang,” imbuhnya.

Menurut Edi, Kakao hasilnya musiman, apalagi adanya kemarau panjang, sehingga panen rayanya hanya satu kali. Ia berharap tahun ini bisa dua sampai tiga kali panen, karena dua bulan lagi sudah bisa panen raya.

“Lahan ini merupakan milik petani, Alhamdulillah kami masih eksis, berjalan terus tidak pernah berhenti, bahkan fermentasi kakao sejak tahun 1992 sampai sekarang kualitasnya tetap terjaga,” katanya.

Dalam field trip tersebut, peserta berkesempatan mencicipi produk-produk hasil olahan dari biji fermentasi kakao seperti: coklat batangan dengan dan tanpa campuran gula, coklat bubuk, dan makanan lainnya.

Peserta field trip selanjutnya mengunjungi TTP Nglanggeran, Gunung Kidul yang dibangun sejak 2015 dengan komoditas utama integrasi kakao dan kambing. Kegiatan ini berkembang cukup pesat, TTP Nglanggeran telah mampu memberikan dampak yang cukup besar terhadap ekonomi masyarakat sekitar dan secara umum pada kawasan dan ekonomi daerah.

Dalam kunjungan ke TTP Nglanggeran, peserta field trip yang terdiri dari Kepala Puslitbangbun Ir. Syafaruddin, Ph.D., pejabat struktural Eselon III dan IV, serta para peneliti dan peserta Rakor disambut Kepala BPTP Yogyakarta Soeharsono. Turut hadir, Profesor Riset lingkup Puslitbangbun antara lain Prof. Dr. Muhammad Syakir, Prof. Dr. Bambang Prastowo, dan Prof. Dr. Supriyadi, Prof. Dr. Hengky Novarianto, dan Prof. Dr. Meldy LA Hosang.

Kunjungan ke TTP diawali dengan melihat Embung Nglanggeran di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Embung Nglanggeran merupakan waduk kecil tempat menampung air yang memiliki luas sekitar 0,34 hektare. Air embung ini digunakan untuk sarana pengairan di area perkebunan sekitar. Embung Nglanggeran yang berada di ketinggian sekitar 495 meter di atas permukaan laut ini juga dimanfaatkan sebagai obyek wisata.

Di kawasan TTP Nglanggeran telah dikembangkan inovasi teknologi Badan Litbang Pertanian yaitu ternak kambing Sapera dan PE. Susu yang dihasilkan kambing Sapera memiliki potensi tinggi dengan hasil 1,6-1,7 liter/ hari/ekor. Sedangkan susu kambing PE yang diperah menghasilkan susu 0,8- 1 liter/hr/ekor. Biji kakao yang dihasilkan telah mampu diolah menjadi minuman instan, permen, dan dodol. Semua produk yang dihasilkan di TTP diolah di pabrik pengolahan kakao dan susu yang sudah dibangun oleh TTP.

TTP Nglanggeran yang masuk dalam kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran mampu memberi manfaat yang tinggi bagi pemerintah setempat dan masyarakat. Sinergisme pengelolaan TTP, embung Nglanggeran, Gunung Api Purba menjadikan kawasan Nglanggeran, Patuk Gunung Kidul berpotensi besar sebagai pendongkrak ekonomi, PAD sekaligus memberikan manfaat bagi stakeholders. (Sumber Puslitbangbun)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author