Cianjur, Technology-Indonesia.com – Puluhan Kelompok Tani di Kabupaten Cianjur, khususnya para petani yang mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) pengoperasian, perawatan dan troubleshooting alsintan di Desa Cibarengkok Kecamatan Bojong Picung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (11/03/2021).
Bimtek Alsintan ini merupakan Program Padat Karya Kementerian Pertanian (Kementan) yang menjadi salah satu program prioritas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) guna meningkatkan produktivitas sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi di pedesaan.
Pemerintah melalui Kementan telah melakukan pengadaan program bantuan Alsintan. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian bahwa untuk menuju pertanian yang maju, mandiri dan moderen perlu dukungan mekanisasi pertanian, sehingga perlu untuk mempercepat penggunaan mekanisasi pertanian di daerah.
Anggota Komisi IV DPR RI, Endang S. Thohari yang hadir dalam Bimtek tersebut memberikan apresiasi pada Kementan khususnya Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) atas pendampingan kepada petani milenial dan pengelola Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) di Kabupaten Cianjur. Dengan demikian produktivitas pertanian di kabupaten itu di masa pandemi Covid-19 ini dapat ditingkatkan kembali.
“Sektor yang tidak terpengaruh oleh pandemi Covid-19 hanyalah sektor pertanian sehingga harus tetap dijaga produktivitasnya,” ungkap Endang.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) Agung Prabowo mengatakan pemerintah saat ini menggencarkan berbagai upaya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Di bawah Kementan, program padat karya telah dilakukan di beberapa daerah yang dimaksudkan untuk menumbuhkan produktivitas sektor pertanian dan kesejahteraan petani yang bermuara pada memacu pertumbuhan perekonomian.
“Bimtek padat karya kali ini mengambil materi alsintan meliputi TR2, TR4, Combine Harvester, serta Power Tresher. Alsin-alsin ini merupakan bantuan dari pemerintah dalam upaya mempercepat penerapan mekanisasi pertanian di daerah serta untuk peningkatan produksi dan produktivitas pertanian,” ujar Agung.
Berbagai materi tentang alsintan disajikan oleh Perekayasa Balitbangtan seperti Traktor Roda (TR) 4, Traktor Roda (TR) 2, Combine Harvester, Power Thresher dan Cultivator yang disampaikan oleh Perekayasa Balitbangtan Harsono. Ia menjelaskan mengenai pengoperasian, perwaratan dan troubleshooting alsintan guna menunjang produksi sektor pertanian di Kabupaten Cianjur terutama komoditas padi.
“Pemberian pelatihan ini merupakan kewajiban pihak kami supaya para petani di Kabupaten Cianjur yang memiliki alsintan atau para petani yang mendapat bantuan alsintan dari pemerintah mampu mengoperasikan, merawat dan memperbaikinya dengan baik dan benar,” jelas Harsono.
Edi Mulyadi, salah satu anggota UPJA menyampaikan apresiasinya kepada Balitbangtan atas kegiatan Bimtek Alsintan tersebut.
“Kami merasa sangat atusias dan berterimakasih kepada Balitbangtan yang telah mengadakan kegiatan bimtek seperti ini. Dengan adanya bimtek ini, dapat menambah pengetahuan tentang pengoperasian alsintan sehingga dapat mempercepat pengolahan tanah dan panen di Kabupaten Cianjur,” ungkap Edi.
Selain itu Edi berharap agar bimtek alsintan ini yang tidak terputus, agar para petani dan kelompok upja dapat mengerti dan memahami cara pengoprasian, perawatan dan troubleshooting Alsintan dengan baik dan benar.
Bimtek alsintan ini dihadiri oleh 150 orang petani yang terdiri dari kelompok petani milenial, pengelola UPJA dan penyuluh pertanian di Kabupaten Cianjur. Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Bimtek Alsintan yang dilaksanakan selama 3 hari, dari 9 – 11 Maret 2021 ini dibatasi maksimal 50 orang peserta, selalu menjaga jarak, mengenakan masker, membersihkan tangan sebelum dan sesudah acara, serta kegiatan dilakukan lebih banyak di ruangan terbuka. (Sumber Balitbangtan)