Tekan Pencemaran Air dengan Tanaman Hias Cyperus Haspan Viviparus L.

Jakarta, Technology-Indonesia.comCyperus Haspan Viviparus L. merupakan tanaman air berupa rumput-rumputan. Tanaman yang tumbuh di air dangkal dan tergenang serta berkembang baik di lahan basah, berpasir dan asam ini dapat digunakan untuk menekan pencemaran air.

Satu individu tanaman ini dapat memproduksi 50.000 biji pertahun dan tanaman ini akan membentuk rhizome pada tahun kedua. C. haspan sebagai gulma dapat memperbanyak diri dengan efektif. Perbanyakan secara konvensional selain meggunakan biji, tanaman ini dapat diperbanyak melalui rhizome yang berasal dari akar.

Selain menggunakan perbanyakan konvensional, perbanyakan dengan kultur jaringan juga dilakukan untuk memperoleh bahan tanaman berupa kalus, embriosomatik, maupun tunas yang akan digunakan untuk penyediaan benih dan transformasi gen yang berkaitan dengan kemampuan fitoremediasi yang tinggi.

C. haspan merupakan tanaman perennial, akarnya berserat berwarna merah-ungu, rimpang berukuran pendek, pertumbuhan horisontal, batang soliter dengan ujung batang berumbai, tegak, bentuk batang bersegi tiga, dan agak lunak. Daun selubung terletak di dasar batang dengan panjang 2-10 cm dengan warna hijau pucat hingga coklat, ungu-coklat, atau merah-ungu. Bunga dalam satu tangkai berjumlah 10-28 dengan panjang sekitar 25 mm berwarna ungu kecoklatan.

C. haspan tersebar di dunia menjadi tanaman gulma pada 12 tanaman pangan di 39 negara tropis dan semitropis Afrika, Asia, Australia, Amerika Selatan, dan Amerika Utara. Tanaman ini sulit dibedakan dengan C. tenuispi, spesies yang memiliki ukuran bunga lebih lebar. Kedua spesies tersebut merupakan spesies gulma yang umum ditemukan di ladang padi di Asia.

Selain ditemukan di Asia, tanaman ini ditemukan di Fiji dengan habitat atau ekologi 160 m dpl sebagai tanaman naturalisasi adventif, di lahan basah terbuka, rawa-rawa, padang rumput, tepi sungai, dan sawah. Sedangkan, di Hawaii, tanaman ini umum dijumpai di lahan basah terutama di rawa, hutan basah, dan terbuka, dan daerah berlumpur pada ketinggian dari 3-1700 m dpl.

Di Amerika Serikat, C. haspan banyak terdapat di sepanjang Atlantik dataran rendah dan medium dan Gulf dataran pesisir dari Virginia sampai ke Texas pusat. Tanaman ini tersebar dari tenggara Oklahoma mengikuti pola dari Teluk Coastal Plain. C. haspan merupakan flora yang sangat terbatas pada habitat rawa. Selain itu tanaman ini dikenal sebagai salah satu gulma yang sangat merusak di Amerika.

Dwarf Papyrus (C. haspan) merupakam tanaman air yang mudah berbiak dan digunakan sebagai tanaman hias. Tanaman ini digunakan sebagai sumbu lampu dari bagian empulur batang dan sebagai sumber bahan untuk membuat tikar dan keranjang.

Tanaman Cyperus haspan L. juga digunakan untuk menekan pencemaran air. Sebagai contoh, aplikasi tanaman air Cyperus haspan L. pada limbah cair rumah potong hewan (RPH) menunjukkan bahwa Cyperus haspan L. dengan rata-rata biomassa 5,9650 gr/bak berpotensi menurunkan pencemar limbah RPH sebanyak 71% untuk BOD dan 94% TSS selama 10 hari.

Tanaman Cyperus haspan L. dapat dijadikan sebagai salah satu upaya pengolahan limbah dengan sistem lahan basah buatan. Seluruh bagian tanaman Cyperus haspan L. dapat digunakan sebagai obat tradisional seperti untuk membersihkan darah, obat batuk, reumatik, kolera, dyspepsia, dan demam. (Sumber Balai Penelitian Tanaman Hias)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author