Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) membentuk komisi Daerah (Komda) SDG untuk wilayah Kaltara. Provinsi Kaltara memiliki sumber daya genetik (SDG) melimpah untuk mendukung ketahanan pangan dan pembangunan pertanian.
Pembentukan yang bertujuan untuk pembangunan pertanian berbasis SDG ini mendapat dukungan dari Kepala BB Biogen Balitbangtan yang juga sebagai Sekretaris Komisi Nasional (Komnas) SDG, Mastur. Menurutnya Kaltara memiliki SDG melimpah sehingga patut dimanfaatkan untuk mendukung ketahanan pangan dan pembangunan pertanian. Keberadaan Komda SDG diharapkan mampu mengembangkan kawasan perbatasan yang berbasis SDG.
“Kaltara ini posisinya jauh dari pulau jawa sehingga beberapa komoditas yang diproduksi cenderung menghadapi masalah dengan biaya transportasi lebih mahal. Dengan memanfaatkan negara tetangga yang pendapatannya lebih tinggi seperti Malaysia (Sabah dan Serawak) dan Brunei, Kaltara dapat mengekspor komoditas bernilai tinggi yang sehat dan bermutu,” ujar Mastur usai rapat koordinasi pembentukan Komda SDG Kaltara di Tanjung Selor, Kaltara, Kamis (29/11/2018).
Kepala Balai Penelitian Teknologi Pertanian (BPTP) Kaltara, M Amin menyebutkan, surat keputusan pembentukan Komda SDG Kaltara telah memasuki tahap revisi dan akan segera ditandatangani oleh Gubernur Kaltara. Setelah komda SDG disahkan, langkah selanjutnya adalah mengkoordinir seluruh anggota komda yang terdiri dari perguruan tinggi, pemerintah daerah dan masyarakat agar dapat bekerja secara optimal dalam menangani SDG.
“Kami berkeyakinan dengan adanya tugas ini, kami semuanya bersinergi terutama untuk memertahankan SDG yang ada di Kaltara ini,” ujar Amin.
Upaya penanganan SDG di Kaltara melalui komda sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi Kaltara dalam meningkatan kesejahteraan masyarakat. Menurut Gubernur Kaltara Irianto Lambrie, SDG lokal yang ada harus dilestarikan dan dimanfaatkan demi kepentingan masyarakat.
“Secara teknis bisa dilakukan melalui kerjasama dengan para peneliti dan perguruan tinggi dalam upaya mengembangkannya, agar manfaatnya nanti bisa dirasakan oleh masyarakat di masa yang akan datang,” ujar Irianto.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kaltara, Andi Santiaji. Menurutnya, Kaltara yang berada di daerah perbatasan harus lebih serius dalam mengelola SDG sebelum ada pihak lain yang mengklaim kekayaan yang dimiliki oleh daerahnya.
Saat ini terdapat beberapa komoditas di Kaltara yang telah didaftarkan sebagai varietas lokal seperti Lay Kaltara, padi Adan, kopi Malinau, jambu bulungan dan beberapa komoditas lainnya. Dengan terbentuknya komda SDG nantinya, ditargetkan Kaltara mampu mendaftarkan tiga sampai lima komoditas per tahun untuk ditetapkan sebagai varietas lokal. Andika Bakti/SB