Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kegiatan produksi benih jagung varietas Nakula Sadewa (Nasa) 29 untuk percepatan Diseminasi Benih yang dilaksanakan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah (Kalteng) berjalan sukses. Meskipun ditanam di luar musim, jagung varietas Nasa 29 tumbuh dengan optimal.
Kepala BPTP Kalteng FF. Munier mengungkapkan kegiatan perbenihan jagung yang dilaksanakan BPTP pada lahan seluas 6 hektare di Desa Garantung, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau tergolong berhasil karena saat penanaman dilakukan di luar musim tanam yang semestinya.
Penanaman dilakukan saat memasuki musim kemarau dengan ketersediaan air yang sangat terbatas, sehingga dikuatirkan pertumbuhannya tidak optimal. Namun, pihaknya bangga dengan upaya yang dilakukan. Panen benih jagung Nasa 29 pada Senin (5/11/2018) mencapai 3.7 ton/ha. “Suatu hasil yang mengembirakan untuk tanam di luar musim,” ungkap Kepala BPTP Kalteng.
Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Prov. Kalteng, Yandi Sanden menyambut baik kegiatan panen jagung Nasa 29 tersebut. Menurutnya, saat ini semua kabupaten di Kalteng sedang berlomba-lomba mengembangkan jagung. Ketersediaan benih Nasa 29 ini dapat memberikan semangat dan motivasi buat petani dan kelompok penangkar untuk meningkatkan produksi jagung di Kalteng.
Penanggung jawab kegiatan perbenihan jagung BPTP Kalteng, Twenty Liana mengatakan Nasa 29 merupakan jagung isi tongkol ganda yang potensinya bila dikembangkan untuk jagung konsumsi dapat mencapai 13,5 ton/ha.
Sementara itu, Marsudi (45 tahun) mewakili kelompok petani penangkar menyatakan bahwa petani sangat bersemangat untuk membudidayakan benih Nasa 29 ini. Menurutnya, hasil panen jagung Nasa 29 optimal. Saat ditanam di luar musim hasilnya sudah tinggi, apalagi jika tanam saat musim normal dengan ketersediaan air yang cukup. Namun Marsudi mengakui, ada upaya dan biaya lebih yang dikeluarkan untuk pengairan dan pompanisasi.
Lebih lanjut dikatakannya, pasar jagung sangat menjanjikan. Di Pelahaihari Kalsel, pedagang pengumpul besar bersedia menyerap 1.000 ton/musim tanamnya. Harga jagung konsumsi saat ini berkisar Rp 4.000/kg. Sedangkan untuk harga benih jagung di pasaran berkisar Rp. 40.000/kg nya. Suatu usaha yang cukup menjanjikan bagi Marsudi dan kelompok penangkar lainya. Dedy Irwandi (Balitbangtan)/SB