Spageti Sagu, Sehat dan Kekinian

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Spageti merupakan jenis pasta yang populer dan dikonsumsi di seluruh dunia. Pengembangan spageti berbahan baku sagu merupakan inovasi baru dalam meningkatkan daya guna pati sagu dan menjadikan produk turunan sagu memiliki daya saing tinggi di pasar global.

Saat ini, kebutuhan terhadap jenis pangan baru meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dunia, kesadaran untuk hidup sehat, adanya perubahan gaya hidup dan bahkan perubahan iklim.

Spageti konvensional berasal dari terigu. Spageti dari bahan baku sagu diformulasikan dari pati sagu dan ingredien pangan sumber protein seperti tepung tempe, tepung telor, atau tepung hidrolisat protein ikan. Untuk meningkatkan daya tariknya, spageti dapat diwarnai dengan pewarna alami seperti ekstrak buah merah, serbuk coklat atau bahkan charcoal. Spageti sagu diproses dengan teknologi ekstrusi yang dikendalikan secara cermat.

Spageti sagu berbentuk “keriting” dengan panjang sekitar 15 cm dan diameter 1-2 mm dan tersedia dalam kondisi segar ataupun kering. Spageti sagu kering memerlukan waktu rehidrasi sekitar 8 – 10 menit, elastisitas sedang dan tekstur lembut.

Spageti sagu merupakan sumber karbohirat aktif terutama pati resisten. Oleh karenanya spageti sagu mampu berkontribusi dalam mencegah penyakit degeneratif seperti kanker kolon, dan pengendali respon glikemik yang andal. Spageti sagu juga tidak mengandung protein gluten sehingga menjadikan spageti sagu cocok bagi individu yang membutuhkan diet khusus seperti penderita penyakit celiac, gluten intolerance maupun gluten sensitive.

Spageti sagu makin unik, khas Indonesia jika sumber proteinnya berasal dari tepung tempe. Hal ini tentunya menjadikan keunggulan kompetitif bagi spageti sagu.

Spageti sagu dikembangkan untuk memenuhi segmen pelanggan Horeka (Hotel, restoran, Kafe), rumah tangga yang perlu pangan sehat, lezat dan praktis maupun industri pangan untuk diet khusus. (Sumber BB Pascapanen)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author